Breaking News

6/recent/ticker-posts

Longsor di Jalur Senggigi-Pemenang Dibersihkan | Suara Bumigora

Peristiwa longsor di ruas jalan Senggigi-Pemenang

Lombok Utara, suarabumigora.com - Hujan lebat yang mengguyur Kabupaten Lombok Utara (KLU) Minggu (16/10/2022) sore mengakibatkan terjadinya longsor di beberapa titik di jalan Senggigi-Pemenang. Longsoran yang terjadi membuat badan jalan tertimbun hingga pengendara tidak bisa menggunakan ruas jalan. Beberapa pengendara yang tengah melintas mengaku terjebak hingga pukul 21.00 WITA kemarin. 


"Kejadiannya sekitar pukul 16.40, saat itu saya sedang melintas, kami sekeluarga terjebak bersama beberapa pengendara lain hingga malam pukul 21.00 WITA," ujar Aditya Pranata, salah satu pengendara yang terjebak longsor di sekitar Desa Malaka, Pemenang. 


Ia menyatakan, saat sudah tiba di lokasi, longsor sudah terjadi, namun ada dua kali longsor susulan di lokasi tersebut. Menurutnya, ada dua tiang listrik juga rubuh. 


Longsor mengakibatkan pengendara terjebak

"Saya di sana saat sudah terjadi longsor, tapi dua kali longsor susulan, lokasinya di Nipah, Setangi, dan dekat Hotel Amarsvati. Ada dua tiang listrik yang rubuh," papar Adit. 


Ditemui di ruangannya, Kepala Bidang (Kabid) Kesiapsiagaan Bencana, sekaligus Plt Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD KLU I Nyoman Juliada mengaku, pihaknya sudah terjun ke lapangan bekas longsoran di badan jalan sudah dibersihkan, dibantu oleh TNI, Bara Siaga, dan masyarakat sekitar. 


"Kita sudah tinjau lokasi Tim TRC sudah turun, lokasi sudah kita bersihkan, badan jalan sudah bisa dugunakan pengendara," jelasnya. 


Tidak ada korban jiwa atau luka-luka dalam musibah ini. Juliada mengimbau agar pengendara tetap waspada, karena potensi longsor di wilayah tersebut masih cukup besar. Ia menyarankan jika terjadi hujan besar lebih baik jangan melewati jalur Senggigi-Pemenang. 


"Potensi longsor di sana masih cukup besar, bahkan jika kita lihat tofografinya itu cukup riskan, bisa saja terjadi longsor yang lebih besar, oleh sebab itu kalau hujan jangan lewat jalur itu, lebih baik lewat pusuk," terangnya. 


Longsor menutupi badan jalan

Kendati demikian, menurutnya di pusuk pun tidak bisa dijamin aman, potensi longsor selalu ada, sehingga pengendara yang melintas dapat lebih waspada dan membaca situasi di sekitar jalan raya. 


"Tidak ada jaminan aman lewat pusuk, kemarin juga longsor di sana tapi tidak sampai mengganggu arus lalu lintas," urainya. 


Juliada mengungkapkan ada beberapa dampak yang ditimbulkan hujan tersebut selain longsor yang terjadi di Malaka dan Pusuk. Di daerah menggala ada beberapa luapan air sungai yang mengakibatkan rumah warga tergenang, dan sawah warga terendam. 


"Sementara ini kami masih melakukan pendataan dampak, data saat ini ada jembatan putus di Desa Menggala, beberapa sawah juga terendam, nanti kami infokan kembali perkembangan terkini," jelas Juliada.


Menururnya, dari data Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) potensi hujan intensif akan terus mengguyur selama empat bulan ke depan hingga Bulan Februari 2023. Masyarakat diminta agar tetap waspada. (sat)

Posting Komentar

0 Komentar