Breaking News

6/recent/ticker-posts

Seleksi Kawil Batu Putik Diduga Sarat Kecurangan, Warga Ancam Gelar Aksi Lebih Besar | Suara Bumigora


Lombok Timur, suarabumigora.com – Proses rekrutmen Kepala Wilayah (Kawil) yang seharusnya menjadi representasi dusun justru menuai polemik di Desa Batu Putik, Kecamatan Keruak. Warga menilai seleksi yang mestinya terbuka, adil, dan berkeadilan telah dinodai oleh kepentingan elit tertentu.


Koordinator Lapangan Aksi, Ramli, menegaskan bahwa seleksi Kawil seharusnya menjadi mekanisme untuk melahirkan perwakilan dusun yang berintegritas. Namun, kenyataannya proses tersebut dinilai telah disusupi praktik kotor yang merusak kepercayaan masyarakat.

“Seleksi yang dianggap bersih ternyata dinodai oleh oknum individu maupun kelompok demi kepentingan elit guna melanggengkan kekuasaan,” tegas Ramli dalam orasinya, pada Selasa, (26/8/2025).

Menurutnya, praktik curang di tingkat desa adalah gambaran nyata bobroknya birokrasi. “Jika di level paling bawah saja proses pemilihan pemimpin dilakukan dengan cara tidak jujur, melawan hukum, dan penuh kecurangan, bagaimana dengan level di atasnya?” ujarnya.

Hingga berita ini diturunkan Kepala Desa Batu Putik belum ada konfirmasi ini, warga Batu Putik melalui aksi yang digelar menyampaikan enam tuntutan kepada pemerintah desa, kecamatan, hingga kabupaten:

1. Meninjau ulang dan menganulir hasil seleksi Kawil yang dinilai cacat prosedur.


2. Menolak Kawil hasil titipan yang dianggap melawan hukum.


3. Menolak segala bentuk intervensi elit dalam proses seleksi Kawil di Dusun Esoh dan Batu Putik.


4. Memberhentikan anggota panitia seleksi (pansel) yang terlibat melakukan kecurangan.


5. Memberhentikan staf kecamatan yang terindikasi ikut bermain dalam seleksi.


6. Mendesak kepala desa untuk mundur sebagai bentuk pertanggungjawaban moral.



Ramli menegaskan, jika tuntutan tersebut tidak diindahkan dalam tempo 2x24 jam, masyarakat akan menggerakkan aksi dengan massa yang lebih besar.

“Budaya korupsi, kolusi, dan nepotisme sudah mengakar di birokrasi. Kami berharap pejabat desa menjadi teladan, bukan justru mencederai kepercayaan rakyat,” pungkasnya.(lws)

Posting Komentar

0 Komentar