Breaking News

6/recent/ticker-posts

Berhasil di Momentum Perdana, PDAM KLU Kembali Gelar Tajuk Air Tahun 2022 | Suara Bumigora

Penyerahan bibit secara simbolis

Lombok Utara, suarabumigora.com - Pada Tahun 2017 lalu Perumda Air Minum Amerta Dayan Gunung yang saat itu masih bernama PDAM Kabupaten Lombok Utara (KLU) menggelar penghijauan dengan penanaman ribuan pohon di sekitar kawasan serapan mata air Jong Plangka, Dusun Anjah, Desa Bentek, Gangga, Lombok Utara. Penanaman tersebut dikenal sebagai "Tajuk Air" memelihara kawasan serapan lingkar mata air. Disebutkan, Tajuk Air saat itu, berhasil membawa dampak signifikan terhadap kontinuitas debit air di mata air Jong Plangka. Mata air yang mememnuhi kebutuhan air di tiga kecamatan (Pemenang, Tanjung, dan Gangga) tersebut awalnya memiliki debit air sekitar 75 liter per detik, diamati setelah beberapa tahun, kini debit airnya mencapai 120 liter per detik, artinya ada sekitar 45 liter per detik tambahan air yang mengucur dari tirta tersebut. 


"Awalnya 75 liter per detik, sekarang sekitar 120 liter, Tajuk Air saat itu cukup berdampak," ujar Dedi Pramoehardi, Panitia Pelaksana Tajuk Air 2017 juga pelaksana Tajuk Air saat ini, Sabtu (3/12/2022) yang digelar di tiga kecamatan se-Lombok Utara. 


Lanjut Chike (sapaan akrab Dedi Pramoehardi), Tajuk Air kali ini dilaksanakan di empat titik di tiga kecamatan, sedikit penambahan (penanaman pohon) di mata air Jong Plangka (Gangga), kemudian di Desa Rempek (Gangga), lingkar air terjun Sekeper (Kayangan), dan puncaknya di Dusun Teres Genit, Desa Bayan (Bayan). 


"Ada sekitar 6.500 pohon yang ditanam di semua lokasi tersebut sejak bulan Agustus 2022 lalu. Sebagian merupakan pohon penyangga serapan air seperti Beringin, Koa, dan Gatep. Sisanya merupakan pohon buah yang diniatkan untuk keberlanjutan ekonomi petani," ungkap Chike. 


Pada Tajuk Air yang bertema "Merawat Kembali Detak Air, Kilang Oksigen, dan Ribuan Kebaikan" kali ini, bertujuan untuk merawat kantong-kantong air yang kian hari kian berkurang di Gumi Tioq Tata Tunaq ini. Selain itu, dikatakan Direktur Perumda Air Minum Amerta Dayan Gunung Firmansyah, kegiatan ini juga bertujuan mendekatkan PDAM KLU dengan masyarakat. 


Bupati Lombok Utara menanam pohon

"Ini ada pohon penyangga, ada juga pohon buah, tujuannya untuk ekonomi masyarakat. Ini juga ajang silaturahmi kita dengan masyarakat agar PDAM semakin dekat dengan mereka," pungkas Firmansyah. 


Keberhasilan Tajuk Air di periode perdananya, membuat Firmansyah ingin tetap melaksanakan kegiatan tersebut setiap tahunnya. Menurutnya, kegiatan semacam ini tidak akan berdampak dalam waktu dekat. Namun, untuk kebaikan Lombok Utara jauh ke depan. 


"Investasi air, investasi oksigen, ini tidak bisa kita ukur dan dapat manfaatnya sekarang. Nanti, bertahun-tahun bahkan puluhan tahun ke depan. Ini investasi bukan untuk kita tapi untuk generasi kita nanti," urainya. 


Krisis air di beberapa titik, dan kebanjiran di beberapa titik lain di Lombok Utara, menjadi perhatian serius Bupati Lombok Utara Djohan Sjamsu, yang juga hadir saat Tajuk Air 2022 tersebut. 


"Kita memiliki titik kekeringan reguler, setiap tahun kita drop air ke sana. Di satu sisi ada juga di beberapa desa kebanjiran. Ini harus kita lakukan penanganan serius, salah satunya dengan adanya penghijauan seperti ini," ujar Djohan. 


Direktur PDAM KLU saat menanam pohon

Usai melakukan penanaman bersama, Djohan menyampaikan kepada media, ia akan mendukung sepenuhnya kegiatan seperti ini. Bahkan, ia berkomitmen akan tetap mendukung kegiatan ini setiap tahun dengan anggaran, jika memungkinkan. 


"Pasti, kita akan dukung sepenuhnya. Kita akan anggarkan setiap tahun jika kondisi anggaran kita memungkinkan. Ini kegiatan yang luar biasa manfaatnya," ungkapnya. 


Demikian juga dengan pembebasan lahan lingkar serapan mata air, dengan komitmen yang sama, Bupati Lombok Utara tersebut menyatakan akan mendukung. Pasalnya, banyak lahan kawasan mata air yang beralih fungsi menjadi lahan perkebunan. Jika tidak segera dilakukan tindakan, mata air yang sudah ada berpotensi terancam. 


"Alih fungsi lahan tidak bisa kita hindari. Banyak kawasan berada di wilayah kewenangan provinsi, kita tidak punya kewenangan. Jadi jika dengan dibebaskan dapat memperbaiki kondisi air sebagai kebutuhan utama, kenapa tidak?" tegas Djohan. 


Foto bersama usai penanaman

Sebelumnya, pada Tajuk Air 2017, PDAM KLU telah membebaskan sekitar satu hektar kawasan di sekeliling serapan mata air Jong Plangka. Pemeliharaan kawasan tersebutlah yang dinilai berdampak signifikan bagi penambahan debit air. 


"Sebenarnya, terlihat jelas perubahan debit airnya. Itu cukup untuk memenuhi kebutuhan air masyarakat, yang dialiri dari Jong Plangka. Dulu saat musim kering kadang tidak dapat air, sekarang meski musim kering tetap ada airnya." ucap Firmansyah menambahkan. 


Kegiatan Tajuk Air kali ini melibatkan berbagai unsur masyarakat, komunitas-komunitas terkait seperti Pawang Rinjani, GPA Santong, Pecinta Alam Desa Rempek, Pecinta Alam Desa Bentek, KKN Tematik dari Sekolah Tinggi Pariwisata (STP), serta masyarakat Bayan. 


Pada puncak Tajuk Air tersebut, turut terjun bersama menanam pohon, Bupati Lombok Utara Djohan Sjamsu, Dirut PDAM KLU Firmansyah, Kepala Dinas LH-Perkim KLU Rusdianto, dan beberapa OPD lain, Forum Muspika Kecamatan Bayan, Kepala Desa Bayan, serta semua personel PDAM KLU. (sat)

Posting Komentar

0 Komentar