Wakil Ketua Komisi X DPR RI, Lalu Hadrian Irfani sebagai keynote speak dalam kesempatannya menjelaskan Komisi X memiliki mitra kerja diantaranya kementerian pendidikan dasar dan menengah, Kementerian Kebudayaan, Kemeterian Riset dan Teknologi, BPS dan BRIN.
"Terkait dengan kemitraan komisi X dan Kemendikdasmen, ini bukan yang pertama tapi insya Allah akan berkelanjutan. Dan kita akan bertemu lagi dilain kesempatan sebagai tindak lanjut dari kegiatan hari ini," ungkapnya.
Diceritakan, ketika awal-awal dilantik, langsung mengunjungi wilayah 3T. Ternyata di sana pendidikannya sangat memprihatinkan baik dari sarana, tenaga pendidik, dan siswanya.
Lebih lanjut, salah satu kunci di negara-negara maju mengapa pendidikannya baik itu karena kesejahteraan gurunya sangat besar.
"Kemarin-kemarin Presiden Prabowo sudah menaikan gaji Hakim, mudah-mudahan kedepan menaikan gaji para guru," bebernya.
Sebagai bentuk komintmen pemerintahan Presiden Prabowo terhadap dunia pendidikan ada langkah-langkah yang akan dilakukan diantaranya :
1. Penyiapan SDM Unggul harus disiapkan sejak dini melalui PAUD.
2. Kami sedang merevisi uu sisdiknas, salahsatunya tentang guru. Kita akan perjuangkan agar guru-guru PAUD diakui sebagai Guru.
3. Penguatan layanan PAUD yang Inklusif dan berkelanjutan menjadi sebuah keharusan yang perlu diperhatikan.
4. Teknologi menjadi program khusus yang dianggap penting oleh pemerintahan Presiden Prabowo Subianto.
Terakhir, Lalu Rahardian menekankan Guru PAUD tidak hanya guru, tetapi sebagai pendidik, pembimbing, dan pengarah. Oleh karenanya perlu terus di upgrading agar memiliki kompetensi yang baik.
Sementara itu, Narasumber lainnya Dr. Bajang Asrin menyampaikan tema bertajuk "Visi Pendidikan Indonesia Emas 2045".
Dijelaskan, Manusia Indonesia unggul harus memiliki karakter dan identitas diantaranya: Kewargenegaraan global, Penguatan Identitas dan jati diri. Berakhlak mulia, bermatabat,berintegritas. Penguatan kohesi sosial dan wawasan multikulturalisme. Berkarakter kuat dan berkepribadian dan Promosis serta Penguatan Demokrasi.
Lebih lanjut, Dr. Bajang Asrin menyebutkan arah kebijakan pendidikan 2025-2045 diantaranya melakukan percepatan wajib belajar 13 Tahun, penguatan akses pendidikan tinggi berkualitas dan pengembangan STEAM, peningkatan kualitas pengajaran dan pembelajaran, pemenuhan layanan pendidikan pesantren dan keagamaan, pemenuhan kualitas daya saing, produktivitas dan kemampuan berkerja, penguatan tatat kelola pendidikan dan tenaga kependidikan yang berkualitas serta penguatan sistem tata kelola pendidikan.
Ditambahkan Dr. Bajang Asrin, dalam mengembangkan pendelolaan pendidikan karakter berbasis multilple-intelligency untuk trandformasi ethos siswa di sekoah (kecerdasan majamuk) di pendidkan anak usia dini.
"Salah satu cara yang bisa kita lakukan untuk mewujudkan SDM Unggul Indonesia Emas 2045 adalah dengan menerapkan desain pembelajaran yang menari di sekolah. Salah satunya dengan Pengelolaan Pendidikan Karakter (PPK) berbasis multiple Inteligence," tuturnya.
Adapun tujuan dari strategi ini adalah bagaimana peserta memahami desain pengembangan kompetensi pendidik dan tenaga kependidikan dalam mengelola pendidikan karakter berbasis multiple intelligence. Peserta memahami mekanisme penyusunan program dan pelaksanaan integrasi nilai karakter berbasis multiple intelligence dalam mata pelajaran. Peserta memahami mekanisme penyusunan program dan pelaksanaan kegiatan inbound dan outbound dalam mendukung penerapan nilai karakter berbasis multiple intelligence. Peserta memahami pentingnya memiliki Rencana Kegiatan dan Anggaran Sekolah yang didalamnya memuat tentang pengelolaan pendidikan karakter berbasis multiple intelligence terintegrasi dengan 8 standar nasional pendidikan.
Dr. Bajang Asrin berharap agar para peserta termotivasi untuk melakukan penyusunan program dan mendesain pelaksanaan integrasi nilai karakter berbasis multiple intelligence dalam mata pelajaran. Peserta termotivasi untuk melakukan penyusunan program dan mendesain pelaksanaan kegiatan inbound dan Outbound yang mendukung penerapan nilai karakter berbasis multiple intelligence. Peserta dapat mendesain pengembangan kompetensi pendidik dan tenaga kependidikan dalam mengelola pendidikan karakter berbasis multiple intelligence. Peserta termotivasi untuk menyusun rencana kegiatan dan anggaran sekolah yang didalamnya memuat tentang pengelolaan pendidikan karakter berbasis multiple intelligence pendidikan terintegrasi pada 8 standar nasional.(lws)
0 Komentar