Breaking News

6/recent/ticker-posts

Warga Sumur Duyung Laporkan Kadusnya ke Polisi, Diduga Potong Bansos | Suara Bumigora

Salah satu warga yang diduga menjadi korban pemotongan BLT DD, Febi Menggala


Lombok Utara, suarabumigora.com - Kepala Dusun Sumur Duyung, Desa Tegal Maja, Kecamatan Tanjung dilaporkan sejumlah warganya ke Polres Lotara beberapa waktu lalu. Laporan tersebut dilakukan warga atas dugaan pemotongan bantuan sosial (Bansos) BLT Dana Desa (DD) yang mereka terima.


Berdasarkan informasi di lapangan, ada sembilan orang penerima yang diduga menjadi korban pemotongan bantuan tersebut. Mereka mengaku kecewa karena pemotongan dilakukan pada saat kondisi yang terdampak pandemi Covid-19.


Salah satu warga Dusun Sumur Duyung Febi Menggala membeberkan, dirinya menerima BLT DD sejak Agustus 2021 lalu. Namun pada September, jatahnya justru dipotong Rp 100 ribu, sehingga ia hanya menerima Rp 200 ribu dari total Rp 300 ribu yang seharusnya ia terima.


"Saya tidak tahu apa alasannya dipotong. Waktu itu saya ambil di rumahnya (rumah Kadus), baru dibilang mau dipotong di sana," beber Febi, saat ditemui di kediamannya, Selasa (1/2/2022). 


Febi merasa sedikit aneh dengan pemotongan tersebut. Sebab pada saat menerima di kantor desa, dirinya justru tidak mengalami pemotongan apapun. Pemotongan tersebut diakui Febi hanya terjadi sekali saat pengambilan di rumah Kadus tersebut saja.


"Hanya sekali dipotong pada September, kalau di kantor desa tidak di potong," katanya.


"Ya kecewa, karena kondisi covid ini kan kita semua butuh, itu berguna bagi kami. Kita harapkan janganlah dipotong," imbuhnya.


Warga Sumur Duyung lainnya Dani Losa mengatakan, pemotongan tiap orang berbeda-beda  Mulai dari Rp 50-100 ribu per orang.  Dani sendiri menerima BLT DD selama enam kali dan mendapatkan potongan Rp 100 ribu tiap kali penerimaan.


"Katanya uang yang dipotong ini mau diberikan pada yang tidak menerima bantuan," ujar Dani.


Menurut Dani, ia sempat mendengar bahwa uang yang dipotong tersebut akan diberikan kepada warga yang tidak mendapatkan bantuan. Namun, Dani sendiri tidak mengetahui potongan tersebut telah diberikan atau tidak  pada warga yang dimaksud. Lebih mengherankan lagi, pemotongan tersebut hanya ada di dusun mereka. Sepengetahuannya di dusun lainnya di Desa Tegal Maja justru tidak terjadi pemotongan apapun.


Meski kini sudah tidak lagi menerima bansos BLT DD, namun Dani tetap menyayangkan adanya pemotongan tersebut. 


Dikonfirmasi melalui telepon seluler, Kadus Sumur Duyung, Desa Tegal Maja, Subianto menyangkal pemotongan yang dilakukan pihaknya. Menurutnya, hal tersebut adalah pemerataan, agar warga yang memang sama-sama butuh, sama-sama mendapatkan bantuan. Ia pun membenarkan persoalan ini sudah dibawa warganya ke Polres Lotara. 


"Itu bukan pemotongan, tapi pemerataan biar sama-sama dapat. Lagipula banyak juga yang membutuhkan bukan hanya penerima," jelasnya. 


Ia menegaskan, pemotongan tersebut juga didasarkan pada kesepakatan bersama, bukan atas keputusan sendiri. Itu pun sudah disepakati masyarakat penerima. Berita acara kesepakatan tersebut pun telah dilampirkannya ke Polres sebagai dokumennya. 


"Itu bukan tindakan subjektif saya selaku kadus, ini keinginan masyarakat, mereka sudah sepakat dan saya memfasilitasi saja, ada kok berita acaranya, itu juga sudah saya serahkan ke Polres," tambahnya. (sat)

Posting Komentar

0 Komentar