Breaking News

6/recent/ticker-posts

Polisi dan Jurnalis KLU Sepakat Literasi Digital Solusi di Tengah Suburnya Hoax | Suara Bumigora

Silaturrahmi Kabid Humas Polda NTB, Polres Lotara dan para jurnalis Lombok Utara

Lombok Utara, suarabumigora.com - Tepatnya pada Jumat malam pukul 20.00 Wita, Kabid Humas Polda NTB, Kombes Artanto, didampingi Kapolres Lombok Utara AKBP Fery Jaya Satriansyah beserta jajarannya menggelar silaturahmi dengan awak media yang beroperasi di lingkup wilayah gumi Tioq Tata Tunaq Lombok Utara. Diskusi hangat tersebut membahas berbagai macam dinamika dalam masyarakat, tentu saja hal utama mengenai keamanan dan ketertiban masyarakat Lombok Utara yang diketahui saat ini tengah dalam kondisi pilkada. 


Dari berbagai pembahasan, santer di bincangkan pada diskusi tersebut mengenai hoax yang kian subur memupuk dunia diskusi maya perpolitikan Lombok Utara. Artanto, dengan penuh keyakinan menyatakan merangkul media dan para jurnalis sebagai mitra yang mampu menjaga kemanan dan ketertiban masyarakat, serta memberikan edukasi yang mampu mengimbangi pertumbuhan berita-berita hoax di media sosial terutama. 


"Kami yakin, dan memang seharusnya kami sebagai aparat keamanan menggandeng kawan-kawan, kita sama-sama berkomitmen untuk menjaga keamanan masyarakat di tengah kondisi politik ini. Saya juga  mohon maaf agak terlambat mengunjungi Lombok Utara," ujar Kabid Humas Polda NTB tersebut. 


Menurut Artanto, kepolisian dan media merupakan sebuah paket kemitraan yang tak terpisahkan. Pasalnya polisi membutuhkan media sebagai mitra guna mempublikasikan berbagai kegiatan maupun pengungkapan dan berbagai informasi lainnya, begitu pula dengan media, kepolisian merupakan salah satu sumber informasi guna menyampaikan berita kepada masyarakat. 


"Kepolisian dan media ini tidak bisa terpisahkan, kami tidak bisa jalan sendiri, kami membutuhkan media sebagai partner. Begitu juga media, kami ini merupakan sumber informasi bagi media," tambahnya. 


Menilik serunya diskusi tentang suburnya hoax di media sosial, pada akhirnya forum (kepolisian dan media) bersepakat bahwa literasi digital merupakan solusi yang dirasa tepat guna mengedukasi para pengguna media sosial agar lebih bijak bermedia, sehingga dapat menekan angka kasus pelanggaran Undang-undang ITE. 


"Media mainstream dapat memberikan edukasi, barangkali berupa literasi digital terhadap para pengguna medsos, khususnya di Lombok Utara. Teman-teman media saya yakin lebih paham hal itu," ujar Kapolres Lombok Utara, AKBP Fery Jaya Satriansyah dalam forum diskusi tersebut. 


Menyambut pernyataan Kapolres Lombok Utara tersebut, Jurnalis Radar Lombok Heri Mahardika menjelaskan, Polres Lotara sebagai instansi Kepolisian tertinggi di Lombok Utara kiranya dapat menggelar giat rutin terkait literasi digital dengan menggandeng para jurnalis di Lombok Utara. Ia memaparkan, baiknya literasi digital digencarkan di sekolah-sekolah, karang taruna desa, dan organisasi-organisasi kepemudaan. Pasalnya, yang harus diperbaiki adalah mental pemuda dalam bermedia sosial. Hal tersebut diungkapkan Heri berdasarkan kasus pelanggaran UU ITE yang terjadi beberapa waktu lalu oleh seorang siswa SMA di Lombok Utara. 


"Saya pikir kita harus mebgadakan program reguler terkait loterasi digital ini, terutama untuk para pemuda usia sekolah, entah di sekolah-sekolah, melalui karang taruna desa atau lembaga kepemudaan lainnya," papar Heri. 


Kembali, Kapolres Lombok Utara menanggapi seru saran dari para jurnalis tersebut, Ia menyatakan akan segera mengatur konsep sehingga giat literasi digital ini dapat segera dilaksanakan guna menekan laju pertumbuhan hoax di tengah pilkada ini. 


"Ini akan kita konsepkan segera bagaimana teknisnya, agar dapat segera dilaksanakan, ini menarik ada solusi yang kita sama-sama sepakati guna menekan laju hoax," tanggap Fery. 


Selain itu, melihat mobilitas wartawan Lombok Utara yang cukup tinggi, terlebih banyak wartawan yanh berasal dari teben (luar daerah Lombok Utara), Fery juga menyatakan Polres Lombok Utara akan menyediakan fasilitas berupa wisma wartawan, yang dapat dimanfaatkan oleh para pewarta sebagai penginapan gratis. Wisma tersebut difasilitasi dengan dua tempat tidur, AC, wifi, dan kamar mandi. Ia menyatakan wisma tersebut sudah bisa digunakan minggu depan.


"Kita buatkan wisma untuk para wartawan, dengan fasilitas dua tempat tidur, AC, wifi, kamar mandi, dan tentu saja kopi jelas ada," ujar Fery terlihat bersemangat. (sat) 

Posting Komentar

0 Komentar