Breaking News

6/recent/ticker-posts

SEMETHON-2019: Millenial Didorong Terlibat Bantu Turunkan Angka Stunting di NTB | Suara Bumigora

Mataram, suarabumigora.com -  Transform bekerjasama dengan SNV Netherlands Development Organization dan Creative Hub Universitas Gajah Mada meyelenggarakan kompetisi dan pelatihan Social Entrepreneur Model Innovathon 2019 (SEMETHON-2019) di Mataram, Selasa (26/11).

Kegiatan ini untuk mengajak generasi muda kreatif berpartisipasi melalui kompetisi gagasan dalam isu ketahanan pangan dan gizi di NTB melalui platform social-enterpreneurship.

Direktur Transform Suyono, menegaskan jika kegiatan ini dinilai cukup penting mengingat angka Stunting di NTB masih berada di atas rata-rata nasional yakni sebesar 30,5 persen. Dalam kurun lima tahun terakhir, jumlah prevalensi stunting di NTB mengalami penurunan sebesar 12 persen, yakni dari 45,26 persen  di tahun 2013 menjadi 33,49 persen di tahun 2018. 

Sementara tahun 2019, Provinsi NTB menargetkan jumlah stunting turun sebesar 28 persen. Salah satu faktor penyebabnya yakni masih tingginya angka kemiskinan. Oleh karena itu kegiatan ini berinisiatif untuk mengajak generasi muda berperan serta dalam gerakan pengurangan angka stunting. Kreativitas dalam menggerakkan ekonomi telah menginspirasi banyak pihak.

Saat ini, dengan ide kreatifnya, sejumlah generasi muda telah berhasil memanfaatkan dan membangun tekhnologi sebagai instrumen yang efektif  dalam pengembangan ekonomi. Melalui media sosial, telah tumbuh sejumlah pengusaha baru yang didominasi oleh  kelompok milenial.

"Melalui kegiatan ini, sebagai awal untuk membangun gerakan bersama dengan memanfaatkan teknologi untuk mendorong perbaikan ekonomi dan edukasi dalam pola asupan makanan bergizi kepada balita," jelasnya.

Kegiatan yang diharapkan mampu menjaring generasi muda sekaligus meningkatkan kapasitas dalam mendorong gerakan pengembangan kewirausahaan sosial di Provinsi NTB ini diikuti 27 kelompok sesuai dengan kriteria dan gagasan yang telah ditentukan oleh panitia. Setiap kelompok sebanyak 2 orang, sehingga target peserta sebanyak 54 orang yang berasal dari NTB dan luar NTB.

Sementara Advocacy Food and Nutrition Security Officer SNV Netherlands Development Organization Yuni Setyaningsih, menyebutkan bahwa penyebab stunting adalah sistem pangan yang kurang baik. Stunting kini masih jadi isu hangat di tingkat nasional. Hal demikian mengingat kasus stunting masih tinggi.

"masih ada masalah serius dan kronis," ujarnya.

Sementara di satu sisi kalau bicara mengenai pangan termasuk bagain dari hak asasi manusia yang harus di penuhi. Manusia memerlukan makanan bergizi, mereka berhak hidup bebas dari kelaparan dan bebas dari masalah gizi.

"Ketika bicara tentang hak pangan ini bisa tercukupi dengan baik jika ada kolaborasi dengan baik antara pemerintah dan lainnya. Misalnya ada kebijakan yang pro terhadap hak pangan memastikan hak pangan penduduknya terpenuhi, " jelasnya.

Oleh karena itu keterlibatan para pemuda yang kini tidak saja sebagai sasaran ketahanan pangan, tapi juga sebagai pelaku. Mereka nantinya akan jadi orang tua yang diharapkan bisa hidup sehat sehingga mereka akan melahirkan generasi yang sehat.

"Generasi ini penuh dengan ide kreatif, diharapkan bisa mendorong teman untuk lebih bisa menciptakan ide kreatif sehingga bisa berkontribusi terhadap pemenuhan hak pangan," terangnya. (lws)

Posting Komentar

0 Komentar