Breaking News

6/recent/ticker-posts

Partisipasi World Cleanup Day, Pemda KLU Gelar Meleah | Suara Bumigora

Najmul Akhyar, berfoto bersama peserta World Cleanup Day. 
Lombok Utara, suarabumigora.com - Aksi World Cleanup Day serentak hari ini (21/9) berlangsung di berbagai daerah di Indonesia dan lebih dari 100 negara di dunia. World Cleanup Day diinisiasi pertama kali oleh organisasi masyarakat di Estonia, yang dikenal dengan Let’s Do It, pada 2008 silam. Setelah 10 tahun berjalan gerakan ini kemudian disambut oleh berbagai negara, sekaligus menjadi asal muasal lahirnya World Cleanup Day dengan kegiatan aksi bersih-bersih secara serentak.

Di Indonesia, World Cleanup Day diperkenalkan oleh Let’s Do It Indonesia, organisasi di bawah jaringan Let’s Do It World pada tahun 2014. Setelah 4 tahun berlangsung, Indonesia mencatat sejarah dengan dinobatkan sebagai "pemimpin cleanup terbesar". Tahun ini, World Cleanup Day Indonesia mengusung tema "Cleanup for Peaceful Indonesia", untuk memperingati 21 September sebagai International Day of Peace atau Hari Perdamaian Internasional oleh PBB.

Penandatanganan kesepakatan bersama oleh Najmul Akhyar. 
Begitu pun di Kabupaten Lombok Utara world cleanup day dilisi dengan aksi meleah (bersih-bersih hamparan tanah datar). Gelaran Meleah dipusatkan di Pantai Impos Desa Sokong, tanjung yang diselenggarakan di beberpa titik lokasi di KLU dan dilepas langsung oleh Bupati Lombok Utara, Najmul Akhyar, Sabtu (21/9/2019).

Rangkaian meleah diawali dengan senam Zumba yang diikuti oleh Sekretaris Daerah KLU, H. Suardi, Waka Polres Lombok Utara Kompol Dewa Gede Sucipta, Pabung Kodim 1606 Lobar Mayor Inf. Raden Sugondo, Kepala OPD, PMI, Pegiat Pariwisata, Pelajar dan masyarakat peduli lingkungan. 

Najmul, dihadapan peserta World Cleanup Day mengatakan, berkumpulnya berbagai lapisan masyakat di pantai Impos tersebut dalam rangka bersama-sama menyukseskan program cleanup day dengan melaksanakan pembersihan secara massal. 
Foto bersama peserta Meleah di pantai Impos, Tanjung. 
"Momentum hari ini sesungguhnya untuk menguatkan semangat bahwa kita siap hidup bersih dan mengurangi sebanyak-banyaknya sampah di tempat kita masing-masing. Kita yang ada di sini berkumpul bersama sebagai pelopor bagi gerakan kebersihan," ungkap Najmul. 

Adapun aktivitas yang dilakukan antara lain melakukan hal-hal sederhana seperti minum dengan menggunakan botol yang biasa dipakai berulang-ulang sehingga tidak menyebabkan penumpukan volume sampah di lingkungan sekitar.

Saat ini, sambungnya, semua pihak di KLU perlu mengelola sampah di tempat masing-masing dengan menyediakan tempat menampungan sampah. Pihaknya mengajak berbagai kalangan untuk membuang sampah pada tempatnya karena sampah sebetulnya bukanlah musuh sehingga harus dijadikan sesuatu yang memiliki nilai ekonomis.

"Saya mengapresiasi ada beberapa sekolah yang membayar SPP dengan sampah, apabila semua sekolah seperti ini maka ini adalah gerakan yang menyelamatkan lingkungan kita," apresiasi Sekjen Apkasi tersebut.

Dalam pada itu, Sekretaris Daerah KLU, H. Suardi, menyampaikan, aktivitas yang dihelat bersama tersebut merupakan kegiatan internasional dan Pemda dan semua unsur di Lombok Utara di hari peringatan world cleanup day melaksanakan pembersihan di beberapa titik dalam zonasi Lombok Utara.

"Di tempat ini akan ada pencanangan gerakan kebersihan lantaran kebersihan  itu sesungguhnya adalah kebutuhan kita bersama dalam kehidupan kita sehari-hari," tutur Suardi.

Terlebih lagi, lanjut Suardi, KLU adalah daerah yang sering dikunjungi wisatawan mancanegara sehingga haruslah bersih dari berbagai jenis sampah. Kebersihan termasuk indikator sapta pesona wisata. 

"Di wilayah kabupaten yang kita cintai ini menjadi kewajiban kita bersama untuk menjaga kebersihan lingkungan. Dengan pencanangan ini kita mulai melakukan kebersihan di lingkungan sekitar kita sendiri," pungkas Suardi.

Rangkaian kegiatan world cleanup day itu kemudian dilanjutkan dengan acara penandatanganan kesepakatan bersama oleh Bupati, Sekda dan hadirin. (mic) 

Posting Komentar

0 Komentar