Breaking News

6/recent/ticker-posts

Masjid Al Aqsha dan Palestina, Aneka Kreativitas Sambut 1 Syawal | Suara Bumigora

Remaja masjid Al Muhajirin, gotongroyong membangun miniatur masjid

Lombok Barat, Suara Bumigora - Tak terasa Ramadan sudah mendekati penghujung bulan, semarak hari kemenangan tak luput dari aneka kreasi menyambut Idul Fitri kali ini, hal tersebut sangat terasa di Dusun Buwuh, Desa Mambalan, Gunungsari. 

Pelbagai persiapan menjelang lomba takbiran dipersiapkan oleh remaja masjid Al Muhajirin Dusun Buwuh, yang rencananya pada tahun ini akan mengikuti lomba Festival Takbiran tingkat Kabupaten Lombok Barat. 

Salah satu miniatur masjid yang akan ditampilkan kafilah remaja masjid Al Muhajirin dalam festival takbiran malam lebaran nanti
"Untuk mewakili kecamatan Gunungsari di pentas Kabupaten, kami menunjuk dua perwakilan yang pertama dari Desa Jatisela, dan Dusun Buwuh, Mambalan sebagai perwakilan kecamatan" Ujar Muhammad Mudasir, Camat Gunungsari (28/5/2019).

Meninjau langsung persiapan yang dilakukan remaja masjid Al Muhajirin, tim suarabumigora.com bertemu dengan Hariadi, ketua remaja masjid. Ia menjelaskan, ini baru pertama kali mereka mengikuti kompetisi tingkat kabupaten, sehingga jauh-jauh hari sudah dipersiapkannya. "sebelumnya kami hanya mengikuti festival di desa, ini pertama kalinya kami ditunjuk sebagai perwakilan kecamatan, ini membuat kami sedikit grogi, namun kami tetap ikhtiar dalam persiapan" jelas Hariadi. 

Dari kiri, Ketua RT 05 Dusun Buwuh, Suhadnan, Kepala Dusun Buwuh, Syahrian,  Ketua Teknis Pembangunan miniatur Masjid, Hapipi, dan beberapa rekannya, sedang membantu membuat detil hiasan masjid. 
Dalam kunjungan tersebut, tim suarabumigora.com menyaksikan langsung proses pembuatan miniatur masjid yang akan ditampilkan sebagai ikon kafilah remaja masjid Al Muhajirin mengangkat tema "Save Palestine" dalam kompetisi ini.  

Miniatur masjid yang dibuat, adalah miniatur Masjid Al Aqsha Palestina, dan koreografi derama singkat yang akan mereka tampilkan nanti merupakan adegan-adegan kemanusiaan seperti yang terekam di beberapa tragedi Gaza. 

Menurut Hariadi, mereka membuat tiga miniatur masjid dengan tiga tema berbeda, yaitu masjid Al Muhajirin sendiri, sebagai tema lokal di Dusun Buwuh, kemudian masjid Kuno Bayan, sebagai ikon sejarah keislaman di tanah sasak, dan masjid Al Aqsha, sebagai simbol perdamaian dunia dan persatuan ummat islam. "kami buat tiga tema untuk miniatur masjid, namun dua untuk lomba di desa, dan satu yaitu masjid Al Aqsha untuk kami lombakan di tingkat kabupaten" jelasnya. (sat) 

Posting Komentar

0 Komentar