Breaking News

6/recent/ticker-posts

Polda NTB Perketat Pengawalan Distribusi Pangan di Tengah Ancaman Cuaca Ekstrem Jelang Nataru | Suara Bumigora


Mataram, suarabumigora.com - Polda Nusa Tenggara Barat (NTB) memastikan distribusi bahan pokok tetap berjalan lancar meski cuaca ekstrem berpotensi mengganggu jalur logistik di sejumlah wilayah. Hal ini disampaikan Kasubdit II Direktorat Intelkam Polda NTB, AKBP Teuku Ardiansyah, sebagai respons atas meningkatnya kekhawatiran masyarakat terhadap kelangkaan dan kenaikan harga kebutuhan pokok menjelang perayaan Natal 2025 dan Tahun Baru 2026 (Nataru).


Pengamanan Distribusi di Tengah Cuaca Ekstrem

Ardiansyah mengungkapkan bahwa seluruh jajaran kepolisian—mulai dari Polda, Polres, hingga Polsek—telah siaga untuk mengawal proses distribusi bahan pokok dari gudang, pelabuhan, hingga pasar tradisional dan modern. Pengawasan dilakukan untuk memastikan tidak ada gangguan, terutama pada jalur distribusi laut dan darat yang rawan akibat gelombang tinggi dan longsor.

“Cuaca ekstrem tidak boleh menjadi hambatan hingga menimbulkan kepanikan di masyarakat. Jika distribusi terganggu, potensi panic buying sangat besar. Itu yang tidak kita inginkan,” ujarnya di lokasi Gerakan Pangan Murah (GPM), Kecamatan Lingsar, Lombok Barat, Rabu (3/12/2025).

Harga Naik Tipis, Stok Dinilai Cukup

Meski beberapa komoditas seperti beras, cabai, dan bawang menunjukkan sedikit kenaikan harga, Ardiansyah menegaskan bahwa perubahan tersebut masih dalam kategori wajar dan tidak mengindikasikan gangguan pasokan.

Menurutnya, kenaikan dipicu faktor non-struktural seperti keterlambatan pengiriman akibat cuaca dan penyesuaian harga di daerah pemasok.

“Secara umum, stok aman. Laporan dari semua kabupaten/kota menunjukkan distribusi masih berjalan normal tanpa hambatan besar,” kata Ardiansyah.

Gerakan Pasar Murah dan Pengendalian Harga

Untuk menjaga stabilitas harga dan daya beli masyarakat, pemerintah daerah bersama Badan Pangan Nasional, Satgas Pangan, dan Polri terus menggencarkan kegiatan Gerakan Pasar Murah dan Gerakan Pangan Murah di berbagai wilayah NTB.

Program ini menjadi instrumen penting untuk menahan gejolak harga akibat kondisi cuaca serta meningkatnya permintaan menjelang akhir tahun.

“Ini adalah instruksi nasional yang wajib dilaksanakan. Harapannya, masyarakat tetap tenang dan tidak melakukan pembelian berlebihan,” tambahnya.

Peringatan Keras untuk Distributor

Polda NTB juga mengeluarkan peringatan kepada para distributor, agen, dan pelaku usaha di sektor pangan agar tidak melakukan praktik yang dapat merugikan masyarakat, seperti penimbunan stok, pengurangan suplai, atau manipulasi harga.

Satgas Pangan Polda NTB, kata Ardiansyah, telah aktif turun melakukan inspeksi ke gudang, pasar, dan jalur distribusi untuk memastikan tidak ada pelanggaran.

“Jika ditemukan indikasi penimbunan atau upaya menaikkan harga secara tidak wajar, kami tidak akan segan mengambil tindakan hukum,” tegasnya.

Jelang Nataru, Situasi Masih Kondusif

Hingga awal Desember 2025, kondisi distribusi dan stabilitas harga di NTB dilaporkan dalam keadaan kondusif. Polda NTB menargetkan situasi tersebut tetap terjaga hingga puncak perayaan Natal dan Tahun Baru, mengingat periode ini selalu menjadi momen rawan kelangkaan dan lonjakan harga pangan.

Ardiansyah menutup dengan mengajak semua pihak pemerintah daerah, pelaku usaha, hingga masyarakat untuk tetap bekerja sama menjaga ketertiban dan stabilitas pasokan di wilayah NTB.

“Menjelang akhir tahun, koordinasi dan kepedulian bersama sangat penting agar masyarakat tetap tenang dan pasokan tetap stabil,” ujarnya.(lws)

Posting Komentar

0 Komentar