Mataram, suarabumigora.com - Balai Besar Pengawas Obat dan Makanan (BBPOM) Mataram menggelar Media Gathering bertajuk “Kolaborasi Mengawal Kinerja BBPOM Mataram Meraih WBBM 2025” di Aula Kantor BBPOM, Senin (22/9).
Kegiatan ini digelar untuk memperkuat sinergi dengan berbagai pihak, termasuk media massa, dalam mengawasi peredaran obat dan makanan di Nusa Tenggara Barat (NTB). Kepala BBPOM Mataram, Yosef Dwi Irwan, menegaskan bahwa pengawasan tidak bisa dilakukan secara sepihak.
“Kolaborasi ini penting agar kita bersama-sama memastikan obat dan makanan yang beredar aman untuk masyarakat. Ini juga menjadi komitmen kami mewujudkan tata kelola pemerintahan yang bersih dari korupsi dan mempertahankan predikat Wilayah Birokrasi Bersih dan Melayani (WBBM),” ujar Yosef.
Ia menjelaskan, pengawasan dilakukan setiap hari, bukan hanya pada momen tertentu seperti bulan Ramadan. BBPOM Mataram, kata Yosef, terus menyoroti peredaran obat keras dan kosmetik berbahaya yang kerap ditemukan di pasaran.
“Kami mengimbau masyarakat berhati-hati saat membeli produk. Pastikan obat, makanan, dan kosmetik memiliki izin edar resmi dan bukan produk ilegal atau berbahaya,” tambahnya.
Yosef juga menekankan pentingnya peran pemerintah daerah, lembaga terkait, dan media dalam menyebarkan informasi kepada masyarakat.
“Kami tidak bisa bekerja sendiri. Sinergi dengan semua pihak sangat diperlukan agar masyarakat lebih waspada sebelum membeli produk,” ujarnya.
Sebagai informasi, BBPOM di NTB memiliki dua unit pengawasan: BBPOM Mataram yang bertugas di Pulau Lombok dan BBPOM Bima yang bertanggung jawab atas pengawasan di Pulau Sumbawa.(ws)
0 Komentar