Breaking News

6/recent/ticker-posts

Hafizullah Desak Pemkab Lotim Berikan Solusi atas Penolakan Masyarakat dibangunnya Proyek SPAM | Suara Bumigora


Lombok Timur, suarabumigora.com - Dibakarnya Pipa Proyek SPAM Wilayah Selatan menjadi catatan buruk bagi Pemkab Lombok Timur yang tidak memiliki telinga dalam mendengarkan suara penolakan oleh masyarakat yang membutuhkan air bagi kepentingan pertanian dan kehidupan mereka.


Hal tersebut diungkapkan Hafizullah Mashuri selaku Pembina Forum Masbagik Bersatu (Formabes) pada Jum'at (5/1/24).


Dinilainya, Pemkab Lotim hanya berpihak pada keuntungan proyek dan pihak ketiga sehingga takut kena finalty oleh Bank Dunia karena ketidakmampuan dalam menyelesaikan berbagai persoalan terkait dengan pelaksanaan proyek SPAM tersebut. 


Seharusnya, menurut Hafizullah Pemkab Lotim melalui perangkat daerahnya mendalami dengan baik apapun suara penolakan yang muncul. Isu tentang dugaan pemalsuan tanda tangan masyarakat oleh oknum yang awalnya merupakan daftar hadir acara lalu dipalsukan sebagai tanda tangan menerima mata air mereka diambil untuk proyek SPAM perlu menjadi perhatian. 


"Jadi ada tanda tangan seolah masyarakat menyetujui, ini penting untuk didalami dan diajak masyarakat untuk berbicara dari hati ke hati. Jangan hanya mengatakan bahwa masyarajat sudah setuju akan tetapi sesungguhnya masih banyak persoalan," tegasnya.


Ditambahkan, Pemkab Lotim sebagai pemilik proyek yang merupakan bantuan Bank Dunia ini sebenarnya tidak memiliki argumen penjelasan yang baik kepada masyarakat tentang ketakutan masyarakat kalau airnya kemudian akan berdampak pada kebutuhan pertanian mereka, yang bahkan boleh jadi di masa datang akan mengganggu ketahanan pangan secara luas di Lombok Timur.


Untuk itu, Pemkab Lombok Timur kalau memang mempunyai hitungan besaran debit air yang akan diambil maka buka dokumen hitungan tersebut kepada masyarakat, agar masyarakat menjadi yakin dengan argumen yang dimiliki pemkab lotim.


Dokumen hitungan tersebut menjadi penting karena memuat seberapa besar debit air saat ini, lalu seberapa yang diambil untuk kebutuhan SPAM wilayah selatan dan seberapa besar pula yang tersisa dan dikatakan tidak akan mempengaruhi kebutuhan air pertanian masyarakat, selanjutnya dalam dokumen tersebut juga tentunya memuat tentang dampak jangka panjang pemakaian mata air tersebut terhada kualitas mata air dan bagaimana upaya-upaya yang akan dilakukan oleh Pemkab Lotim dalam menjaga kelestarian mata air yang akan diambil, sehingga di masa depan tidak kemudian menyisakan Air Mata bagi masyarakat petani khususnya.


"Saat ini yang ada kan hanya argumen yang semu dengan mengatakan bahwa air yang diambil untuk SPAM tidak akan mengganggu kebutuhan pertanian, tapi hanya sebatas omongan yang tanpa bukti dan hitungan yang dapat dipertanggungjawabkan baik secara ilmu pengetahuan dan juga secara kewajiban pemerintah dalam menjaga hak-hak masyarakat yang memang membutuhkan air tersebut," bebernya.


Terkait kejadian pembakaran pipa ini juga harus menjadi atensi khusus, jangan ujuk-ujuk Pemkab Lotim menyalahkan masyarakat dan membiarkan masyarakatnya atau bahkan mendukung upaya pihak tertentu memperkarakan masyarakat pada masalah hukum.


"Ayomi masyarakat dengan baik dengan pemberian solusi dan alasan yang tepat. Bukan kah mereka juga masyarakat kita semua," tukas Hafizullah.


Diharapkan persoalan Proyek SPAM ini, jangan sampai menjadi masalah yang mengganggu proses politik pada pemilihan umum yang sedang berjalan saat ini, sehingga kondusifitas daerah jadi terganggu.


Masyarakat yang menolak tentu tidak akan diam ketika ada warga masyarakat yang ditahan ataupun diperkarakan, karena malah akan menumbuhkan semangat solidaritas antar mereka yang kemudian menggangu stabilitas dan kondusifitas di tengah masyarakat.


"Kita semua sangat memahami akan kebutuhan warga masyarakat kita di selatan akan kebutuhan air bersih, tapi jiga tetap difikirkan juga keresahan dan kegelisahan masyarakat yang menolak akan kebutuhan air pertanian mereka," pungkasnya.(lws)


Posting Komentar

0 Komentar