Breaking News

6/recent/ticker-posts

Penghijauan di Bayan, Pawang Rinjani Kolaborasi dengan Tokoh Adat | Suara Bumigora

Penyerahan bibit Flamboyan kepada Pemekel Adat Desa Anyar, Bayan

Lombok Utara, suarabumigora.com - Salah satu komunitas pemerhati lingkungan Pawang Rinjani, kerap melakukan penanaman pohon di berbagai lokasi. Sudah hampir 10 ribu bibit pohon mereka tanam dalam waktu singkat dalam program penanaman bertajuk Daulat Pohon 2021-2022. Pada Minggu (6/2/2022) rangkaian Daulat Pohon 2021-2022 dilakukan di Kecamatan Bayan, dengan berkolaborasi bersama para Tokoh Adat dan masyarakat Bayan. 


"Sudah sekitar 10 ribu pohon yang kita tanam di 2021-2022 ini, harapan kami semua bibit sejumlah 40 ribu di markas itu bisa tertanam semua," jelas Ketua Medan Operasi Daulat Pohon 2021-2022 Japra Saparindi. 


Dari hasil observasi lapangan yang dilakukan tim Pawang Rinjani, ada beberapa titik lahan kritis dan potensi kerusakan hutan dan lahan tutupan di Bayan. Diketahui, sebagian besar masyarakat di Bayan merupakan masyarakat yang masih memegang teguh adat istiadat, sehingga keterlibatan para tokoh adat dalam hal ini mutlak dibutuhkan. 


"Ada potensi kerusakan di hutan kita, begitu juga dengan hutan adat. Kita perlu berkolaborasi dengan para pemangku adat di sini, karena memang ini tanggung jawab kita secara kolektif," ujar Japra. 


Sekitar seribu bibit pohon Flamboyan, didistribusikan Pawang Rinjani ke Bayan. Ribuan bibit tersebut diharapkan bisa menjadi stimulan. Kemudian penanaman bisa dilakukan masyarakat setempat. 


"Ini kami berikan sebagai stimulan, nanti para tokoh adat dan masyarakat yang akan menanam, kami di sini bersifat mendampingi dan mendukung," tegasnya. 


Diskusi Pawang Rinjani dengan tokoh adat Bayan

Tokoh Adat Bayan Pemekel Karang Bajo atau yang akrab dijuluki Mangku Bumi Nikrana menyampaikan, rasa terima kasih kepada Pawang Rinjani. Pasalnya, bak gayung bersambut, sebelumnya ia bersama para pemuda dan masyarakat adat sempat berdiskusi tentang pengadaan bibit guna menutup lahan hutan adat yang kian kritis. 


"Ini kebetulan sekali, dan sudah kami diskusikan di mana kami akan mendapat bibit, tapi alhamdulillah sekarang ada kawan-kawan ini, sepertinya harapan kami langsung dikabulkan," papar Nikrana. 


Selain pohon Flamboyan untuk ditanam di hutan adat, Nikrana juga mengusulkan agar ada beberapa bibit pohon buah yang dapat ditanam di pekarangan rumah para tokoh adat dan masyarakat. Sehingga dapat dinikmati hasilnya untuk komsumsi dan ekonomi. 


"Di hutan adat jangan ada buah, nanti itu bisa jadi alasan perusakan, kalau ada bibit buah kami harap kami bisa diberikan untuk ditanam di halaman rumah adat maupun rumah masyarakat," harap Nikrana. 


Mewakili Pemekel Desa Anyar, Apri menegaskan, kondisi hutan adat sejak terjadinya gempa Lombok 2018 memang kian kritis. Kebutuhan masyarakat adat terhadap bahan kayu untuk pembangunan rumah adat, masjid adat, dan fasilitas adat lainnya tidak bisa dipungkiri menjadi salah satu penyebab utama kerusakan hutan. 


"Kami di sini butuh kayu untuk pembangunan masjid adat, renovasi rumah adat dan sebagainya. Terutama bambu, kebutuhan ini yang tidak bisa kami hindari dan itu menjadi penyebab kritisnya hutan adat kita," papar Apri. 


Sebagai bentuk apresiasi dan rasa syukur karena telah diberikan bibit pohon, pihaknya mengaku akan segera mengumpulkan masyarakat adat di Desa Anyar untuk membentuk peraturan adat (awig-awig) untuk melindungi bibit-bibit pohon yang diberikan. 


"Kami akan kumpul segera dengan masyarakat untuk membuat awig-awig melindungi pohon-pohon ini, ini bentuk tanggung jawab kami karena sudah diberikan," katanya. 


Ia berharap, komunikasinya dengan Pawang Rinjani tidak hanya sampai pada pemberian bibit saja, tapi sampai pada pendampingan dan perawatannya. Pertemuan yang berlangsung di Berugak Adat Desa Anyar tersebut, diikuti antusias oleh beberapa pemuda adat. 


Selain di Lombok Utara, Pawang Rinjani juga telah melakukan berbagai penanaman pohon di Lombok Barat, terakhir beberapa minggu lalu di wilayah Senggigi. Ke depan Pawang Rinjani berencana melakukan program serupa di Lombok Tengah, dan Lombok Timur. Menurut Japra, saat ini pihaknya telah berkomunikasi dengan beberapa rekan di Kecamatan Sembalun, Lombok Timur, dan akan segera melakukan penanaman pohon Flamboyan di Sembalun. 


"Kami sudah berkomunikasi dengan pihak-pihak di Sembalun, segera akan kita lakukan penanaman di sana," tutupnya. (sat)

Posting Komentar

0 Komentar