Breaking News

6/recent/ticker-posts

Bupati Lombok Utara Launching Pencanangan Pelaksanaan Vaksinasi Covid-19 | Suara Bumigora

Petugas melakukan screening kepada Bupati Lombok Utara Najmul Akhyar

Lombok Utara, suarabumigora.com - Usai mendapat distribusi vaksin Covid-19 sebanyak 2.560 unit. Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 KLU, mulai melakukan vaksinasi tahap awal yang pencanangan pelaksanaannya dibuka Bupati Lombok Utara Najmul Akhyar, di Aula Kantor Bupati setempat (2/2/2021). Hadir pada kesempatan tersebut, Ketua DPRD Lombok Utara Nasrudin, Wakil Ketua I H Burhan M Nur, Wakil Ketua II Mariadi, Dandim 1606/Lobar Kolonel Arm Gunawan, Kapolres Lotara AKBP Feri Jaya Satriansyah, Ketua FKUB KLU Muchsin Muhtar, Para Asisten Setda KLU, unsur pimpinan OPD, Kepala Puskesmas se-KLU, serta tamu undangan.


Najmul, dalam sambutannya berharap, semoga pertemuan hari ini menjadi momentum kewaspadaan dan kehati-hatian sekaligus keseriusan bersama menghadapi Covid-19. Adanya prioritas vaksin, terutama kepada tenaga medis, tokoh, ulama pemegang amanah yang pertama karena kerap bertemu langsung dengan orang banyak. Para medis berhadapan dengan penderita Covid. Selain, supaya bisa menjadi contoh bagi masyarakat.


Lebih lanjut, Najmul mengatakan pemerintah ingin mempercepat proses vaksin segara sampai ke masyarakat. Seluruh masyarakat Indonesia diikhtiarkan untuk mendapatkan vaksin. Penyakit ini tak bisa hilang, jika tidak ditangani secara keseluruhan (komprehensif).


"Marilah kita bersama-sama terus bersinergi membangun kesepahaman agar kita tidak menjadi bagian dari penyebar berita-berita tidak benar  tentang vaksin Covid," pesannya.


Dikatakannya, kondisi di Lombok Utara jika dibandingkan dengan kabupaten lain di NTB sejak November sempat zero covid. Kemudian muncul satu dua, dan terkahir sungguh mengejutkan, karena beberapa tenaga medis ada yang kena.


"Saya berpikir vaksin ini perlu segera dipercepat untuk diberikan kepada masyarakat kita. Bila ada masyarakat kita yang mampu, bisa melakukan vaksin secara mandiri. Tentu dalam pengawasan para medis," imbuhnya.


Tantangan utama kini adalah menghadapi kejenuhan masyarakat yang mesti dihadapi sebagai pengalaman bersama. Menurutnya, Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) pada satu sisi cara menyelesaikan masalah, tetapi pertumbuhan ekonomi semakin kecil.


Oleh karenanya, bupati mengimbau masyarakat untuk melakukan vaksinasi, tidak mungkin kebijakan pemerintah itu mencelakakan masyarakatnya.


"Tadi saya minta menjadi orang pertama kali di screening, karena saya ingin menunjukkan ke masyarakat bahwa vaksinasi ini penting, tapi setelah di screening, saya alergi obat. Ditunda dulu sampai bisa divaksin seperti yang lain. Mudah-mudahan tahapan berikutnya saya bisa divaksin. Kita tunjukkan kepada masyarakat bahwa vaksin itu tidak apa-apa," tuturnya.


Dalam pada itu, Ketua DPRD Lombok Utara Nasrudin, sebagai orang pertama yang divaksinasi mengimbau kepada masyarakat agar tidak mudah menerima berita hoaks tentang efek samping vaksin dan meminta masyarakat, agar mengikuti program vaksinasi pemerintah sebagai langkah mengantisipasi penularan Covid-19.


Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan dr Lalu Bahrudin dalam laporannya mengatakan dari sepuluh kabupaten/kota di NTB, Lombok Utara termasuk  mengikuti pencanangan tahap II vaksinasi Covid-19. Tahap pertama dilaksanakan di Provinsi NTB, Kota Mataram dan Kabupaten Lombok Barat. Sedangkan tahap kedua, dilaksanakan pada delapan kabupaten/kota termasuk di Lombok Utara.


"Sebagai laporan terkait kasus Covid-19 di KLU, hingga saat ini ada 20 kasus konfirmasi positif. Kematian ada 7 orang yang sudah meninggal. Sedangkan 132 pasien sembuh," tandasnya.


Menurutnya, telah berbagai upaya dilakukan termasuk pada jajaran kesehatan yang terus melakukan koordinasi berbagai pihak termasuk pihak kepolisian. Mulai dari sosialisasi edukasi promotif sampai kuratif. Dengan adanya vaksinasi tersebut, diharapkan dapat menekan angka peningkatan Covid-19. Dijelaskan pula, didroping sekitar 2560 unit untuk 2 kali vaksin. Jika hari ini (2 Februari) divaksin, maka pada tanggal 16 Februari akan divaksin lagi. Karena, jika vaksin hanya sekali itu percuma. 


"Proses perjalanan vaksin sampai terbentuknya antibody membutuhkan waktu sekitar 29 sampai 30 hari. Vaksin ini tidak sembarangan kita berikan kepada semua orang, karena ada indikasi-indikasi yang harus disesuaikan. Setelah vaksinasi, kita observasi selama 30 menit, kalau tidak ada persoalan diperbolehkan pulang.  Seandainya ada masalah, ada tim ambulans yang sudah standby di lokasi," tuturnya.


Rangkaian acara berjalan lancar dilanjutkan dengan penyuntikan vaksin kepada Ketua serta Wakil Ketua I dan II DPRD, Kepala Dinsos PPA, Kadis Kesehatan serta Ketua FKUB KLU dan hadirin lainnya. (sat)

Posting Komentar

0 Komentar