Breaking News

6/recent/ticker-posts

HIPMI Bantah Isu Menjamurnya UMKM di KLU Akibat Harapkan Bantuan Pemerintah | Suara Bumigora

Ketua Dewan Pembina HIPMI, H. Bimbo

Lombok Utara, suarabumigora.com - Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) Lombok Utara membantah isu terkait banyaknya UMKM yang bermuculan akhir-akhir ini di KLU lantaran mengharapkan bantuan pemerintah. Diketahui pertumbuhan UMKM baru setelah pandemi Covid-19 meningkat sekitar 10 persen dari masa sebelum pandemi. 


Bantahan tersebut disampaikan Ketua Dewan Pembina HIPMI KLU, H. Bimbo. Ia menyebutkan, sejatinya UMKM yang bermunculan di KLU akhir-akhir ini merupakan hikmah dari pandemi Covid-19 yang kemudian berimbas pada  kesadaran masyarakat berwirausaha, bukan semata-mata karena mengharapkan bantuan pemerintah seperti Bantuan Presiden RI (Banpres) yang ramai dibicarakan saat ini. 


"Akibat pandemi ini masyarakat sadar betapa pentingnya berwirausaha, banyak karyawan yang dirumahkan sehingga memicu kreativitas mereka untuk berwirausaha, bukan semata-mata ingin bantuan pemerintah," papar Bimbo. 


Ia menjelaskan, peningkatan jumlah wirausaha di KLU mencakup berbagai sektor, yang paling dominan adalah sektor bisnis kuliner tradisional, pertanian dan fashion. Dengan bantuan teknologi dinilainya banyak wirausahawan yang berjualan secara online melalui media sosial. Ia mencontohkan, dari data Bimbo GR, sebelum pandemi ada sekitar 30 hingga 50 orang ibu-ibu yang menggeluti usaha berjualan sayur, namun setelah pandemi jumlahnya menjadi ratusan. 


"Dulu ada sekitar 30 sampai 50 orang ibu-ibu menggeluti usaha sayuran, setelah pandemi ini ada sekitar 300 lebih. Dengan memanfaatkan teknologi, mereka memasarkan produk melalui media sosial," papar Bimbo. 


Selain itu ia menyebutkan, pemandangan real mengenai perkembangan jumlah UMKM dapat dilihat dari penjual kuliner di sepadan pantai di KLU mulai dari pantai bagian barat hingga pesisir timur KLU. Menurutnya, masyarakat sudah mulai memikirkan potensi wilayah pantai guna menunjang wirausaha. 


Kepala Dinas Tenaga Kerja, Penanaman Modal dan PTSP KLU, Agustisno, membenarkan peningkatan angka jumlah UMKM tersebut. Menurutnya UMKM yang mengurus permohonan izin di kantornya, meningkat hingga 10 persen dari sebelum pandemi. 


"Dilihat dari kepengurusan izin UMKM itu meningkat kira-kira 10 persen dari sebelum pandemi," papar Agus. 


Agus menyarankan agar UMKM yang belum mengurus izin agar segera mendatangi kantornya, pasalnya kepengurusan izin untuk UMKM semakin mudah dan gratis. 


"Saya sarankan agar masyarakat yang memiliki UMKM agar segera mengurus izinnya, legalitas itu penting. Kami mepayani dengan gratis, lagi pula sekarang sistemnya semakin mudah," paparnya. 


Tidak hanya itu, Bimbo mengkritisi kebijakan pemerintah yang dinilainya memanjakan UMKM dengan memberikan hibah atau bantuan modal berupa dana segar ataupun barang. Ia menilai hal tersebut tidak menjadikan UMKM berpikir kreatif untuk bertahan, malah menjadikannya berharap penuh kepada bantuan pemerintah. 


"Kalau bisa pemerintah jangan kasi bantuan modal dana atau barang kepada UMKM, itu membuat mereka manja dan berharap terus pada pemerintah, akhirnya mereka tidak berpikir kreatif untuk maju," jelas Owner kopi Bimbo tersebut. 


Ia menambahkan, lebih baik pemerintah berfokus meningkatkan SDM para pelaku UMKM di Lombok Utara melalui seminar, workshop, dan berbagai giat peningkatan kapasitas yang edukatif. 


"Tinggal pemda ini kerjasama dengan NGO misalnya, melalui giat workshop atau seminar wirausaha, itu lebih tepat," tutupnya. (sat) 

Posting Komentar

0 Komentar