Breaking News

6/recent/ticker-posts

Direktur Gili Sands Absen, Persoalan Karyawan Mengambang | Suara Bumigora

Para karyawan Gili Sands saat di ruang pertemuan Disnakertrans Provinsi NTB

Lombok Utara, suarabumigora.com - Lebih dari 30 orang karyawan Gili Sands kembali memenuhi undangan klarifikasi ke kantor Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Provinsi NTB terkait permasalahan mereka dengan pihak manajemen Gili Sands Hotel, pada Kamis (3/12/2020). Namun kembali lagi, Direktur Gili Sands, Rosihan Taufik, tidak hadir pada agenda klarifikasi ke-tiga tersebut. Ketidakhadirannya dinilai menghambat proses penyelesaian masalah, pasalnya General Manager (GM) Gili Sands, Yarimasaputra, yang mewakili Direktur, dinilai tidak berkompeten membuat keputusan. 


Pada pertemuan sebelumnya, sudah disepakati bahwa para karyawan tersebut diizinkan kembali bekerja seperti biasa. Namun ternyata setelah para karyawan tersebut hendak kembali bekerja, pihak manajemen tidak mengizinkan mereka masuk ke hotel. Pihak manajemen pun dinilai berbohong lantaran schedule (jadwal kerja) yang diperlihatkan ke para karyawan dan yang ditunjukan saat klarifikasi berbeda. 


"Sesuai kesepakatan sebelumnya mereka diizinkan berkerja kembali. Sudah antusias, eh malah tidak diizinkan masuk. Ini juga kemarin jadwal yang diperlihatkan ke karyawan itu ada yang kerja hanya dua hari, kok sekarang yang di forum ini jadi seminggu, mana yang benar?" ujar Wira Maya Arnadi, selaku kuasa pendamping para karyawan tersebut. 

Para mediator

Wira menilai, ini merupakan cara halus dari perusahaan untuk memutus hubungan kerja para karyawan. Pasalnya, ada pula para karyawan harus menandatangani kontrak baru, padahal mereka sudah memiliki kontrak sebelumnya. Menurut Wira, kontrak baru ini tidak sesuai dengan pekerjaan mereka sebelumnya (yang ada di kontrak lama), bahkan ada karyawan yang berubah posisinya menjadi Cleaning Service


"Kalau perpanjangan kontrak tidak masalah, tapi ini kontrak baru, kemudian posisi mereka ada yang berubah jadi Cleaning Service, bahkan ada yang sudah lebih dari dua tahun bekerja namun belum juga diangkat menjadi pegawai tetap sesuai undang-undang Ketenagakerjaan," paparnya. 


Selain itu, para karyawan juga mempertanyakan mengenai gaji mereka untuk dua bulan terakhir yang belum dibayarkan pihak manajemen. 


Dalam forum klarifikasi tersebut, General Manager Gili Sands, Yarimasaputra, menjelaskan tidak ada karyawan yang diputus hubungan kerjanya. Ia menyatakan schedule sudah dibuatkan jadi karyawan tinggal bekerja saja seperti biasa. Mengenai kontrak baru, Yarimasaputra menyebut tidak ada kontrak baru hanya pendataan ulang administrasi, pasalnya kontrak lama karyawan tidak ditemukan berkasnya. 


"Saya mengajak mari karyawan semua untuk bekerja seperti biasa, jadwal sudah ada, saya pertegas tidak ada yang diputus hubungan kerja, dan mengenai pendataan administrasi itu perintah dari Direktur," ujarnya. 

Suasana klarifikasi

Dalam kesempatan tersebut, Mediator dari Disnakertrans Provinsi NTB, Dinahar Marpaung menyayangkan, schedule karyawan baru dibuat dan tidak bisa disepakati. Menurutnya, pihak Disnakertrans memberikan waktu dua minggu untuk menyelesaikan persoalan tersebut, ia merasa lucu perusahaan sebesar Gili Sands tidak bisa menyelesaikan hal tersebut, sehingga menghambat jalannya proses penyelesaian masalah. 


"Dari awal sudah kita sampaikan agar ini dibuat dan disepakati sama teman-teman karyawan, itu kenapa kami berikan waktu sampai dua minggu. Eh ternyata baru dibuat, ini kan kita mengulang proses lagi namanya, jadinya molor waktu," ujar Dinahar. 


Ia menyarankan, kedua belah pihak segera melakukan perundingan bipartit, agar masalah tersebut tidak berlarut-larut. Dinahar mengakui, ia menyadari ada dualisme kepemimpinan dalam manajemen Gili Sands, satu orang GM diangkat oleh Komisaris, satu orang lagi diangkat oleh Direktur. Ia menegaskan, jangan sampai permasalahan internal manajemen berdampak lebih buruk terhadap nasib karyawan. 


"Kita sarankan untuk melakukan perundingan bipartit saja, agar tidak berlarut-larut, kasihan karyawannya. Kalau persoalan internal itu sebenarnya sudah kita sadari, karena itu selesaikan saja, jangan sampai merugikan karyawan," paparnya. 


Menyadari persoalan internal manajemen merupakan akar permasalahan di Gili Sands, para karyawan meminta kepada pihak yang berwenang untuk menutup Gili Sands sementara waktu hingga persoalan internal tersebut dapat terselesaikan, pasalnya dinilai sulit menyelesaikan persoalan karyawan jika persoalan internal tidak diselesaikan. (sat) 

Posting Komentar

0 Komentar