Breaking News

6/recent/ticker-posts

Bertambah 11 Pasien, Jumlah Positif Corona di NTB Jadi 21 Pasien | Suara Bumigora

Infografis data terkini perkembangan penanganan Covid-19 di NTB (Infografis : cnk/suarabumigora.com)
Mataram, suarabumigora.com - Pemerintah Provinsi NTB, kini dapat megetahui hasil tes swab dari sampel pasien yang berstatus PDP di NTB secara cepat, pasalnya laboratorium biomedis RSUD Provinsi NTB kini diberikan kewenangan oleh Kementerian Kesehatan RI untuk memeriksa hasil tes swab secara mandiri. Hasilnya, pada hari ini, Kamis (9/4/2020) sejumlah 11 pasien dinyatakan positif terpapar Covid-19, dengan bertambahnya 11 pasien ini maka total pasien yang positif terpapar Covid-19 di NTB berjumlah 21 pasien. 

Ketua Pelaksana Harian Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Provinsi NTB, Lalu Gita Aryadi mengemukakan kondisi 21 pasien tersebut, 2 pasien telah meninggal dunia, 2 pasien lain telah dinyatakan sembuh dan diperbolehkan pulang ke rumah, sementara 17 lainnya masih dalam perawatan intensif.

"Sementara ini dari 21 orang yang sudah tercatat, 2 orang meninggal dunia, 2 orang telah dinyatakan sembuh, dan 17 lainnya masih dirawat secara intensif," ujar Sekda Provinsi NTB tersebut. 

Dalam rilis yang diterbitkan Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Provinsi NTB pada hari ini (9/4/2020) disebutkan 11 tambahan pasien positif baru adalah :

1. Tn. N, laki-laki usia 65 tahun, asal Kecamatan Kayangan, Lombok Utara. Pasien diketahui memiliki riwayat perjalan ke luar daerah, dan tidak memiliki kontak dengan  pasien positif Covid-19.

2. Ny. FBM, perempuan, usia 38 tahun, asal Kecamatan Mataram, Kota Mataram. Pasien tidak memiliki riwayat bepergian ke daerah terjangkit Covid-19, namun memiliki riwayat kontak dengan orang yang baru pulang dari daerah terjangkit Covid-19.

3. Tn. LAB, laki-laki, usia 54 tahun, asal Kecamatan Narmada, Kabupaten Lombok Barat. Pasien memiliki riwayat bepergian ke daerah terjangkit Covid-19 dalam 14 hari sebelum sakit meski tidak memiliki riwayat kontak dengan pasien Positif Covid-19. 

4. Tn. RM, laki-laki, usia 68 tahun, penduduk Kecamatan Mataram, Kota Mataram. Pasien tidak memiliki riwayat perjalanan ke daerah terjangkit Covid-19, namun dalam 14 hari sebelum sakit, pasien memiliki riwayat kontak erat dengan Pasien nomor 04.

5. Tn. MA, laki-laki, usia 51 tahun, asal Kecamatan Sekarbela, Kota Mataram. Pasien memiliki riwayat bepergian ke daerah terjangkit Covid-19 dalam 14 hari sebelum sakit.

6. Ny. SL, perempuan, usia 59 tahun, asal Kecamatan Mataram, Kota Mataram. Todak memiliki riwayat bepergian ke daerah terjangkit Covid-19, namun pasien memiliki kontak erat dengan pasien nomor 14 (RM). 

7. Ny. KP, perempuan, usia 54 tahun, asal Kecamatan Selaparang, Kota Mataram. Pasien tidak memiliki riwayat bepergian ke luar NTB namun suami pasien memiliki riwayat bepergian ke Bali dalam 14 hari terakhir sebelum pasien sakit.

8. Tn. YRW, laki-laki, usia 55 tahun, asal Kota Mataram. Pasien memiliki riwayat kontak dengan pasien positif Covid-19 nomor 04. Tidak memiliki riwayat bepergian ke luar NTB selama 14 hari sebelum sakit. Pasien meninggal setelah dirawat di RSUD Kota Mataram. 

9. Tn. AS, laki-laki, usia 47 tahun, asal Kecamatan Lingsar, Kabupaten Lombok Barat. Pasien memiliki riwayat perjalanan ke Makassar dalam 14 hari sebelum sakit. Tidak memiliki riwayat kontak dengan pasien Positif Covid-19. 

10. Tn. MZ, laki-laki, usia 40 tahun, asal Kecamatan Cakra Kota Mataram. Pasien memiliki riwayat perjalanan ke daerah terjangkit Covid-19 dalam 14 hari sebelum sakit dan tidak memiliki riwayat kontak dengan pasien positif Covid-19. 

11. Tn. D, laki-laki, usia 53 tahun, asal Monjok, Kota Mataram. Pasien tidak memiliki riwayat perjalanan ke daerah terjangkit Covid-19. Riwayat kontak erat dengan pasien positif nomor 05. Saat ini D tinggal di Wisma Nusantara, Mataram untuk karantina. 

Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Provinsi NTB, hingga saat ini masih melakukan contact tracing terhadap keluarga dan kerabat serta orang-orang yang pernah berinteraksi dengan pasien-pasien positif tersebut guna pencegahan penyebaran yang lebih luas. (sat) 

Posting Komentar

0 Komentar