Breaking News

6/recent/ticker-posts

Ajak Kaum Milenial Jaga Persatuan, Sukisman Sosialisasi 4 Pilar MPR RI | Suara Bumigora

Para narasumber dalam sosialisasi
Mataram, suarabumigora.com - Anggota DPD RI Dapil NTB, Ahamad Sukisman Azmi, memberikan sosialisasi penanaman nilai-nilai empat pilar MPR RI kepada ratusan peserta pelajar. Pada kegiatan yang berlangsung Minggu (24/11/2019) di Sekretariat DPD NTB, tersebut Sukisman didampingi para pimpinan media. 

Kegiatan yang pesertanya didominasi pelajar dari tingkat SMA maupun mahasiswa tersebut bertujuan untuk menanamkan nilai-nilai luhur dasar negara kepada kaum milenial, terlebih di era globalisasi ini laju degradasi budaya sangat kuat, dari media sosial khususnya berbagai konten yang dapat mengancam persatuan dan kesatuan bangsa masih banyak ditemukan. Oleh karenanya Sukisman mengajak kaum milenial menjaga persatuan dan kesatuan NKRI. 

"Melihat antusiasme peserta dan berbagai pertanyaan yang muncul rata-rata adalah apa yang terupdate hari ini, suka tidak suka kita harus menghadapi ini dan hendaknya persoalan semacam ini tidak membuat kita terkotak-kotak, kita tidak ingin 3,5 abad penjajahan itu terulang kembali," papar Sukisman. 

Menurut Sukisman, tantangan  yang dihadapi generasi milenial saat ini adalah lemahnya penghayatan dan pengamalan nilai-nilai agama, di samping itu telah banyak bermunculan paham-paham yang keliru hingga mengindikasikan radikalisme. Selain itu munculnya fanatisme kedaerahan juga menjadi problema tersendiri, sehingga perlu sosialisasi semacam ini rutin digelar. 
Suasana saat sosialisasi
Lanjutnya, masing-masing anggota DPD RI pada tahun 2020 akan mendapat kesempatan yang sama untuk melakukan sosialisasi empat pilar ini. Setidaknya sosialisasi ini akan digelar sebanyak lima kali. 

"Kegiatan ini nanti bisa kita lakukan di semua kabupaten, Lombok Barat, Lombok Timur, Lombok Tengah, Lombok Utara, dan kemudian di pulau Sumbawa, kegiatan ini bisa saja kita gelar lebih dari lima kali," ujarnya. 

Ia kembali mengingatkan pada peserta, pentingnya menjaga persatuan dan kesatuan dalam bingkai falsafah "Bhineka Tunggal Ika",  karena hal ini sangat relevan dengan keperluan strategis bangsa Indonesia. 

"Meski Indonesia ini terdiri dari berbagai ras, agama, budaya, dan bahasa yang berbeda, namun Indonesia adalah satu kesatuan," tegasnya mengahiri. (kem) 

Posting Komentar

0 Komentar