Breaking News

6/recent/ticker-posts

Adanya BLK, Makin Yakin Tenaga Kerja di Loteng Mampu Bersaing | Suara Bumigora

Lombok Tengah, suarabumigora.com- Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakerstrans) Kabupaten Lombok Tengah H. Masrun meresmikan Balai Latihan Kerja (BLK) Komunitas di Pondok Pesantren Assholihiyah Ali, Desa Monggas, Kecamatan Kopang, Kamis (28/11/19).

Dalam kesempatannya,Masrun mengatakan optimistis kehadiran BLK Komunitas mampu menjadi daya ungkit peningkatan kualitas tenaga kerja di Kabupaten Lombok Tengah.

"Kehadiran BLK Komunitas menandai era baru kolaborasi pemerintah dan masyarkat, dalam hal ini komunitas keagamaan, dalam membangun sumber daya manusia unggul yang siap bersaing di pasar kerja. Harus diakui bahwa pemerintah memiliki keterbatasan menyiapkan tenaga kerja terampil. Karena itu, kemitraan pemerintah dan masyarakat melalui BLK Komunitas ini menjadi kekuatan baru dalam menghubungkan peluang kerja dengan tenaga kerja terampil dan berkualitas," katanya.

Dengan kehadiran BLK Komunitas Pondok Pesantren, sambung Masrun, para santri mempelajari dan mempersiapkan diri menjadi tenaga profesional di bidangnya. Yakni dengan pendidikan dan sertifikasi sesuai bidang keahlian. Dengan bekal sertifikat profesi, setiap pekerja berhak mendapatkan hak sebagai seorang profesional.

Bila setiap pekerja Lombok Tengah berhasil mendapatkan sertifikat profesi, maka ini akan menjadi modal besar untuk mengakses peluang kerja yang tumbuh seiring berkembangnya daerah. Terlebih saat ini Lombok Tengah bagian selatan sudah dinyatakan sebagai kawasan ekonomi khusus (KEK) yang di dalamnya berdiri proyek-proyek strategis nasional.

"Faktanya adalah hari ini sekitar 90 persen tenaga kerja di KEK berasal dari luar Lombok Tengah. Ini sangat disayangkan karena kita sendiri memiliki angkatan kerja melimpah. Mengapa warga Loteng tidak bisa bekerja di KEK, karena pekerja kita belum tersertifikasi. Semoga dengan kehadiran BLK Komunitas ini bisa menambah pekerja-pekerja terampil yang certified dan siap bersaing. Dengan begitu, kita akan menjadi tuan rumah di tanah kita sendiri," harapnya.

"Dulu orang bisa menjadi apa saja, tanpa memperhitungkan pendidikan dan kompetensinya. Sekarang tidak bisa lagi. Guru harus tersertifikasi untuk bisa diakui profesinya. Setelah itu dia baru berhak mendapatkan gaji dan tunjangan guru. Demikian juga dengan tukang bangunan, pekerja hotel, dan lain-lain. Para pekerja tersertifikasi ini pula yang bisa mengakses pekerjaan di perusahaan internasional," tambahnya. 

Lombok Tengah, tambah Masrun, sebentar lagi akan menjadi tuan rumah MotoGP. Penyelenggaraan pesta olahraga otomotif kelas dunia ini jelas membutuhkan banyak pekerja. Hanya mereka yang punya sertifikat profesi yang bisa bekerja. Jika warga Lombok Tengah bisa bisa memenuhi tuntutan tersebut, maka pekerjaan tersebut akan diisi dari dari daerah lain. 

"Ini sangat disayangkan. Karena itu, kita harus mempersiapkan diri menjadi profesional di bidang apa saja agar kelak kita menjadi tuan rumah di negeri sendiri. Nah, melalui BLK-BLK inilah pelungguh sami bisa mengubah nasib menjadi pekerja profesional. Saya bangga BLK akhirnya hadir di pesantren," tandasnya.

Lebih jauh Masrun menjelaskan, BLK Komunitas adalah unit pelatihan kerja yang didirikan di lembaga pendidikan keagamaan atau lembaga keagamaan nonpemerintah yang bertujuan untuk memberikan bekal keterampilan teknis berproduksi atau keahlian vokasi sesuai kebutuhan pasar kerja dan bagi komunitas masyarakat sekitarnya sebagai bekal untuk mencari kerja atau berwirausaha.

Jenis bantuan yang diberikan kepada lembaga penerima bantuan meliputi pembangunan unit gedung workshop, peralatan pelatihan, operasional kelembagaan, program pelatihan bagi peserta pelatihan dan instruktur serta pengelola.

Sedangkan kejuruan yang diimplementasikan di BLK Komunitas di antaranya teknik otomotif, teknik las, pengolahan hasil pertanian, pengolahan hasil perikanan, woodworking, teknologi informasi dan komunikasi, menjahit, refrigeration dan teknik listrik, industri kreatif dan bahasa. 

Turut menghadiri peresmian antara lain pendiri Pondok Pesantren Assholihiyah Ali, Tuan Guru Mohammad Saleh Tsalis. (lws)

Posting Komentar

0 Komentar