Breaking News

6/recent/ticker-posts

NTB Perlu Perkuat Keamanan Siber dan Lengkapi Infrastruktur Digital | Suara Bumigora

Kepala Diskominfotik NTB, I Gede Putu Aryadi. 
Mataram, suarabumigora.com - Berbagai gangguan keamanan siber yang pernah mengganggu web maupun sistem pelayanan dan sistem pemerintahan berbasis online khususnya di tataran pemerintah provinsi NTB, membuat Pemprov NTB dalam hal ini Dinas Komunikasi, Informatika dan Statistik (Diskominfotik) NTB, harus bergerak sigap. Tercatat pada Tahun 2018 lalu terdapat 18 serangan siber yang menyasar sistem informasi digital Pemprov NTB. 

Gangguan keamanan siber tersebut kemudian melatarbelakangi inisiatif Pemprov NTB untuk meningkatkan kapasitas dan keahlian tim IT di masing-masing kabupaten/kota di NTB, melalui Rakor Teknis SPBE Pemda Kabupaten/Kota se-NTB, di Mataram (12/9/2019). 

Kepala Dinas Kominfotik NTB, I Gede Putu Aryadi, menyatakan peningkatan sistem kemanan siber sangat diperlukan,  sehubungan dengan dibuatnya platform aplikasi online di pemerintahan provinsi NTB seperti e-planning, dan e-kinerja, dan itu harus didukung dengan sistem keamanan siber yang mumpuni. 
I Gede Putu Aryadi, saat memberikan sambutan dalam Rakor Teknis SPBE. 
"Keamanan ini yang perlu kita siapkan, ke depan kita banyak akan membangun sistem digital, sekarang kita punya e-kinerja dan e-planning misalnya, nah kalau itu tidak didukung dengan sistem keamanan yang baik tentu akan jadi masalah," jelas Gede. 

Ia mengungkapkan di Tahun 2020 mendatang NTB berencana membentuk tim keamanan siber, sehingga Rakor SPBE (Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik) yang diselenggarakan Dinas Kominfotik tersebut juga untuk mempersiapkan para ahli IT yang berkompeten di NTB. Oleh karena itu dalam Rakor ini pun dihadirkan narasumber dari Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN). 

"Salah satu narasumber, kita hadirkan dari BSSN, ini untuk mempersiapkan SDM secara bertahap tenaga-tenaga keamanan siber kita.  Rencananya di tahun depan Pemprov NTB akan membentuk tim keamanan siber," ungkapnya, usai membuka acara Rakor tersebut. 

Mengenai hambatan, Gede membeberkan beberapa hal yang menjadi hambatan dalam pembangunan sistem informasi berbasis online atau pun masalah keamanan siber di NTB,  Ia mengakui banyak titik-titik di NTB yang belum tersentuh jaringan internet, termasuk di kawasan wisata. Menurutnya hal tersebut menuai kritik dari wisatawan yang berkunjung.

Suasana Rakor Teknis SPBE. 
"Misalnya seperti di pulau Moyo, sajian destinasinya luar biasa bahkan berkelas internasional tapi jaringan internetnya tidak ada. Selain itu dari kunjungan delegasi perdagangan islam Malaysia provinsi NTB menuai kritik yang sama. Nah kesiapan infrastruktur digital ini lah yang nantinya bisa menunjukan bahwa NTB sebagai daerah yang ramah investasi," tuturnya. 

Saat ini menurut hasil asistensi yang dilakukan BSSN, tingkat keamanan jaringan untuk provinsi NTB dinyatakan "Cukup Aman" tetapi teknologi tidak diam dan semakin maju sehingga peningkatan keamanan mutlak harus tetap diupayakan. (sat) 

Posting Komentar

0 Komentar