Breaking News

6/recent/ticker-posts

Gili Jadi "Starting Point" Pariwisata KLU | Suara Bumigora

Kepala BPPD KLU, Lalu Suratman (kanan), bersama perwakilan ASITA (kiri) dan beberapa anggota BPPD KLU (belakang).
Lombok Utara, suarabumigora.com - Badan Promosi Pariwisata Daerah (BPPD) KLU, menyatakan akan mengawali reparasi kondusivitas pariwisata KLU pasca gempa dimulai dari gili (gili Trawangan, Meno, dan Air). 

Menurut Kepala BPPD KLU, Lalu Suratman, BPPD mengawali hal tersebut dari gili dikarenakan gili menjadi poin utama destinasi pariwisata KLU. Selain itu gili dinilai sebagai destinasi yang paling berpengaruh di KLU, dan pamornya bahkan sudah mendunia. 

"Kita akan mulai start dari gili, karena gili adalah destinasi paling terkenal yang dimiliki KLU, sehingga nanti destinasi lain akan kita promosikan melalui gili," jelas Suratman. 

Perwakilan ASITA, Raden Supardi
Kepala BPPD yang baru saja dilantik pada Senin (29/7/2019) ini, menyebutkan akan menggelar event budaya reguler setiap minggunya, khususnya gelaran perisaian, dan beberapa pertunjukan budaya lainnya. 

"Untuk mengapresiasi kebudayaan yang kita miliki, kami akan menggelar event perisaian menjadi event reguler setiap  week end (akhir pekan)," ucapnya, usai acara pelantikannya. 

Rencananya BPPD KLU akan menjalin kerjasama dengan berbagai pihak terkait untuk membantu promosi wisata KLU, hal tersebut dinilai mampu meningkatkan jumlah kunjungan wisatawan dan hunian penginapan di KLU. 

"Rencananya, kita akan kerjasama dengan daerah lain, Bali, atau Yogyakarta misalnya, untuk sharing promosi bahkan kita memiliki rencana untuk menggandeng youtubers," pungkasnya. 

Dalam kesempatan yang sama, Perwakilan ASITA, Raden Supardi, mengungkapkan kali ini ada perubahan pola dan strategi yang diterapkan BPPD KLU untuk mendongkrak promosi wisatanya dan mendapatkan atensi positif dari investor. 

"Kalau dulu, yang diterapkan adalah pola B to C, sehingga kirang efektif, saat ini kita akan terapkan pola B to B,  konsepnya pengusaha bertemu pengusaha, investor ketemu investor," tutur Supardi. (sat) 

Posting Komentar

0 Komentar