Breaking News

6/recent/ticker-posts

Gerakan "Jam Main Kita" Hadirkan Permainan Tradisional di Era Gadget | Suara Bumigora

Foto bersama para narasumber dalam sosialisasi gerakan "Jam Main Kita" 
Mataram, suarabumigora.com - Permainan tradisional hampir punah di era modern ini, sudah tidak banyak anak-anak yang memainkan bahkan tidak mengenal permainan tradisional. Di era modern ini pesona gawai (gadget) telah menjadi kebutuhan setiap orang bahkan sebagai media bermain anak. Pada kenyataannya, tak sedikit berita beredar di media mengenai bahaya gadget terutama bagi anak-anak, secara fisik maupun psikis. 

Menyadari hal tersebut, Combantrin dan LPAI (Lembaga Perlindungan Anak Indonesia) mencetuskan gerakan "Jam Main Kita" sebagai salah satu solusi mengurangi interaksi intensif anak-anak dengan gadget dan menambah intensitas hubungan sosial anak dengan rekan sebayanya. 

Sosialisasi gerakan "Jam Main Kita" yang sebelumnya digelar di lingkungan Monumen Nasional (Monas) Jakarta, kini berlanjut ke NTB.  Hal ini disambut baik pihak pemprov NTB dan dirangkaikan dalam kegiatan Hari Anak Nasional (18/7/2019), yang bertempat di kantor Gubernur NTB. 
Penyerahan toolkit bermain oleh Kak Seto didamping perwakilan PT Johnson & Johnson Indonesia, Devy Yeanne kepada Gubernur NTB, Zulkieflimansyah. 
Gubernur NTB, Zulkieflimansyah, menyatakan mendukung sepenuhnya gerakan ini terlebih dengan mendorong anak-anak memainkan permainan tradisional, secara otomatis budaya akan lestari. "Sebagai Pimpinan Daerah dan sebagai orang tua, saya menaruh harapan besar pada gerakan ini, untuk mendorong keaktifan sosial anak dan dapat berdampak positif bagi pelestarian budaya," ungkap Zul (sapaan akrab Gubernur NTB) dalam sambutannya di acara tersebut. 

Ungkapan senada juga dilontarkan Seto Mulyadi, Ketua LPAI, tokoh yang familiar disapa "Kak Seto" tersebut menilai ada intervensi dari orang tua berupa kekawatiran jika melihat anaknya bermain di luar ruang. "LPAI mengajak kita semua untuk menyadari hak-hak anak, salah satunya adalah hak bermain, orang tua tidak perlu kawatir anaknya bermain dan bergembira di luar ruang," jelas Kak Seto, yang juga hadir menyemarakkan acara tersebut srbagai salah satu narasumber. 

Ia juga mengungkapkan, Indonesia merupakan negara yang sangat kaya dengan budaya dan kearifan lokal yang bernilai positif. "Permainan tradisional mampu mengasah kemampuan eksplorasi anak dan mendorong anak melestarikan nilai-nilai luhur kebudayaan,"  tambahnya. 

Dalam kesempatan itu, Brad Manager Combantrin, Mitchelle S. Putra, menjelaskan salah satu alasan orang tua melarang anaknya bermain di luar ruangan adalah takut anaknya terkena penyakit. "Padahal penyebab utama anak sakit bukan karena main di luar, tetapi ada beberapa faktor lain, dan kita bisa mencegahnya dengan menerapkan pola hidup sehat," imbuh Michelle. 

Selain diisi oleh Gubernur NTB, Ketua LPAI, dan Brand Manager Combantrin, sosialisasi tersebut juga diisi oleh narasumber lain yaitu Ketua LPA NTB, Sahnan, Ketua Tim Penggerak PKK Provinsi NTB, Hj. Niken Saptarini Widyawati, dan Country Leader of Communication and Publik Affairs PT Johnson & Johnson Indonesia, Devy Yheanne. (sat) 

Posting Komentar

0 Komentar