Breaking News

6/recent/ticker-posts

Humas Pemda KLU Ikuti Diklat Inspiratif Republika | Suara Bumigora



Yogyakarta, suarabumigora.com-Selama ini banyak orang mengira hakikat menulis hanya berkutat pada formula 5W + 1H tetapi di era arus deras informasi saat ini, formula itu telah bergeser dengan mengoptimalisasi mesin telusur. Hal itu dituturkan Redaktur Pelaksana Republika Online Elba Damhuri pada Diklat Inspiratif: Teknik Bicara Singkat tapi Memikat yang digelar Republika untuk kedua kalinya di Yogyakarta (22/6).

Dikatakannya, kemajuan zaman telah memantik perubahan pada pelbagai dimensi kehidupan manusia. Semakin modern kemajuan zaman, maka kian menuntut adanya perubahan fase-fase kehidupan manusia seperti halnya peristiwa metamorfosis.

Dinamika zaman yang cepat bahkan telah mengubah banyak sekali hal-hal di dunia ini. Terlebih lagi di era digital sekarang, dunia telah beralih dari teks ke visual. Termasuk, kiat-kiat menulis dan cara-cara jitu berbicara di depan audiens yang menarik. Di antara indikatornya dapat memfokuskan atensi khalayak kepada orang yang tengah berbicara. Di samping itu, kesuksesan public speaking diukur dari seberapa besar kemenarikan publik atas apa yang sedang didengarnya. Kemudian mampu menyerap atensi publik atas apa yang disampaikan.

Diklat pengembangan kompetensi public speaking itu diikuti puluhan peserta dari berbagai instansi dan perusahaan. Selain berasal dari beragam generasi atau kolaborasi generasi sesuai zamannya. Menghadirkan narasumber Inspirator Metamorfosis Jogja Center H.D. Iriyanto yang memberikan ilmu kiat berbicara di depan publik bertajuk SEPIA. Adapun SEPIA yang dimaksud adalah kemampuan untuk berbicara dengan menyajikan hal-hal Solutif, Efektif, Persuasif, Interaktif dan Atraktif.

Dalam pada itu, Direktur Kehumasan dan Urusan Internasional Universitas Amikom Yogyakarta, Erik Hadi Saputra yang menekankan  pentingnya repetisi pada poin pembicaraan dihadapan publik.

Dalam diklat kali ini, materi yang diberikan seputar The Art of Suggestive Public Speaking. Materi itu berisi mulai seni bicara di depan publik, teknik menerobos pikiran audiens, kiat mengoptimalkan bahasa tubuh dalam menyugesti audiens. Hal lain yang turut dilatih antara lain seni memilih dan menggunakan kata yang punya energi tinggi. Semuanya dilengkapi pada sesi pelatihan praktik yang diadakan sebelum penutupan diklat. (mic)

Posting Komentar

0 Komentar