Breaking News

6/recent/ticker-posts

Diskusi Samalas Institute: BNN dan DPRD Dorong Desa Darek Bentuk Perdes


Praya- suarabumigora.com- Peredaran gelap Narkotika jadi musuh nyata bangsa ini. Dibutuhkan semangat bersama melawan dan menyatakan perang terhadap barang haram ini. Apalagi sebanyak 47 persen pemuda saat ini telah menjadi pemakai dengan status coba pakai.

"Ancaman global narkoba kini nyata, 47 persen berdasarkan data terkena narkoba adalah para pemuda," ungkap Kepala BNN Kota Mataram, Nurrahmat, A.Pt, saat menjadi narasumber Diskusi Publik yang digelar Samalas Institute di aula Kantor Desa Darek, Kamis (20/5).

Di hadapan peserta yang didominasi para pemuda seperti anggota Osis dan Karang Taruna, Nurrahmat menyebut kebanyakan diantara mereka adalah hanya coba pakai. Hal ini ditengarai karena pergaulan salah dengan teman yang salah.

BNN Kota Mataram pun katanya kini fokus membidik anak-anak muda sebagai sasaran dalam upaya mencegah dan melawan pemberantasan narkotika.

"Prioritas kami adalah menyelamatkan para pemuda janga sampai terjadi lost generation," ungkapnya.

Sementara guna memperkuat upaya melawan penyalahgunaan Narkotika di tingkat desa, BNN Kota Mataram menyarankan agar aparatur Desa Darek membentuk "awiq-awiq" atau bisa dalam bentuk Peraturan Desa (Perdes). Awiq-awiq terangnya punya posisi hukum kuat untuk mempertegas upaya hukum terhadap penyalahguna narkotika. Seperti bisa dalam bentuk hukum sosial yang diterapkan masyarakat setempat.

Sementara itu anggota DPRD Kabupaten Lombok Tengah yang juga Ketua Karang Taruna Provinsi NTB, Ahmad Ziadi, sepakat jika Desa Darek membuat peraturan desa atau "awiq-awiq" yang merupakan kesepakatan bersama seluruh masyarakat. Dalam prosesnya bisa melibatkan tokoh agama, tokoh masyarakat, dan tokoh pemuda.

Dalam paparan berikutnya, Ziadi mengajak pemuda terutama Karang Taruna setempat agar menyadari bahaya penyalahgunaan Narkotika. Melawan bahaya Narkotika kata tidak bisa kecuali muncul kesadaran dari dalam diri para pemuda. Dengan kesadaran itulah selanjutnya akan muncul perubahan baik pada diri sendiri dan sekitarnya.

Direktur Samalas Institute, Darsono Yusin Sali, dalam sambutannya mengajak semua pihak memanfaatkan bonus demografi yang dimiliki bangsa Indonesia.

Dia mengingatkan agar siswa dan pelajar harus memanfaatkan waktu sebaik mungkin untuk menyusun masa depannya dengan baik. Karena pada prinsipnya merekalah yang akan melanjutkan estafet kepemimpinan mendatang.(lws)

Posting Komentar

0 Komentar