Breaking News

6/recent/ticker-posts

Ikatan Mahasiswa Papua-Mataram Perkenalkan Budaya Papua

Mataram, Suara bumigora-Berada jauh dari kampung halaman tentu membuat rasa kangen bertemu keluarga selalu menanti. Namun ada cara lain bagi puluhan mahasiswa asal Papua dan Papua Barat yang tengah menempuh kuliah di Mataram saat rindu mendekap kampung halaman. 

Mereka lalu memainkan tarian Yospan yang amat tersohor seantero tanah Papua. Sebagaimana yang mereka tunjukkan di acara pembukaan River Scout Camp, kemarin. Iya, dengan cara itu, setidaknya rasa kangen berjumpa keluarga terobati tatkala mereka menampilkan tarian ini.

Anak-anak muda Papua-Papua Barat ini seluruhnya merupakan mahasiswa penerima beasiswa afirmasi di Universitas Mataram. Sejak tahun 2013 lalu, sudah puluhan anak muda Papua yang kuliah di Unram. Di Unram, mereka mendirikan Ikatan Mahasiswa Papua-Mataram.

Ketua Ikatan Mahasiswa Papua-Mataram, Dedi Soli Yasnet, menjelaskan bahwa tarian Yospan merupakan tarian pergaulan yang sering dibawakan muda-mudi Papua sebagai bentuk persahabatan.

Tarian ini adalah penggabungan dua tarian dari rakyat Papua, yakni tari Yosim dan tari Pancar. Yosim adalah tarian yang mirip poloneis dari dansa barat. Tari ini berasal dari Sarmi, kabupaten di pesisir utara Papua, dekat Sungai Mamberamo. Ada pula sumber yang mengatakan jika yosim berasal dari wilayah Teluk Saireri (Serui, Waropen). Sementara, pancar adalah tari yang berkembang di Biak Numfor dan Manokwari pada awal tahun 1960-an.

Pada setiap penampilannya, para pemain tari memainkan gerakan-gerakan tari pancar seperti “akrobatik” di udara, yakni gerakan jatuh jungkir-balik dari langit.

Saat menari, para penari Yospan (yosim pancar) memiliki dua regu pemain yaitu regu musisi dan penari. Penari Yospan lebih dari satu orang dengan gerakan dasar yang penuh semangat, dinamik, dan menarik. Beberapa jenis gerakannya yang terkenal seperti pancar gas, gale-gale, jef, pacul tiga, seka, dan lain-lain.

Dikatakan Dedi, keunikan dari tarian ini adalah pakaian, aksesori, dan alat musik. Alat musik yang dipakai untuk mengiringi tarian ini antara lain gitar, ukulele (juk), tifa, dan bass akustik (stem bass).

Tari Yospan sudah sangat populer dan sering ditampilkan pada saat acara-acara adat, kegiatan penyambutan, dan festival seni budaya. Tari ini juga biasa ditampilkan di festival-festival budaya di berbagai negara. Dedi berharap, melalui Ikatan Mahasiswa Papua-Mataram, bisa terus melestarikan budaya Papua sekaligus memperkenalkan budaya Papua bagi masyarakat Lombok.

Melalui tari Yospan ini pula,  Dedi ingin agar semua mahasiswa Papua bersatu dan tetap bersaudara tanpa melihat mereka dari mana berasal.

"Harapan saya melalui pentas perdana ini semoga jadi awal yang baik untuk promosikan budaya Papua disini karena budaya Papua harus dirawat," jelasnya. (lel)

Posting Komentar

0 Komentar