Mataram, suarabumigora.com - Menjelang perayaan Natal 2025 dan Tahun Baru 2026 (Nataru), Pemerintah Kota Mataram melalui Dinas Perdagangan menggelar Rapat Koordinasi (Rakor) bersama distributor dan pelaku usaha barang kebutuhan pokok (Bapok), pada Jumat (5/12). Rakor ini digelar untuk memastikan ketersediaan pasokan dan stabilitas harga menghadapi Hari Besar Keagamaan Nasional (HBKN) yang biasanya ditandai meningkatnya kebutuhan pangan masyarakat.
Kabid Pengendalian Bapokting dan Pengembangan Perdagangan Luar Negeri Dinas Perdagangan Kota Mataram, Sri Wahyunida, mengungkapkan dua komoditas yang mengalami kenaikan cukup signifikan, yakni Minyakita dan daging ayam ras. Kenaikan harga ayam disebut dipicu meningkatnya permintaan, termasuk dari beberapa dapur layanan makan minum MBG.
“Salah satu dapur membutuhkan 380 kilogram ayam per hari atau lebih dari 1 ton per minggu. Permintaan sebesar ini tentu memengaruhi ketersediaan pasokan di pasar,” jelasnya.
Ia memastikan koordinasi intensif dengan distributor akan terus dilakukan agar suplai tetap terjaga menjelang Nataru.
Pasokan Minyakita Terbatas, Distributor Jelaskan Penyebab
Dalam rakor tersebut, sejumlah distributor memaparkan penyebab terhambatnya pasokan Minyakita ke pasar umum.
Manager Bisnis Perum Bulog Kanwil NTB, Kurnia Rahmawati, menyampaikan bahwa stok Minyakita terserap cukup besar untuk program bantuan pangan sepanjang Oktober–November 2025. Setiap keluarga penerima manfaat mendapatkan dua liter Minyakita sehingga mengurangi alokasi untuk pasar reguler.
Hal senada disampaikan Desak Nyoman Suarthi dari CV Semangat Kita. Ia menjelaskan bahwa sebagian besar distributor besar mendapat penugasan penyaluran untuk program bantuan social sehingga stok untuk ritel berkurang drastis.
“Saat ini gudang kosong. Selain karena penugasan, biaya distribusi tidak sebanding dengan HET sehingga pasokan ke pasar umum tersendat,” ujarnya.
Sementara itu, Ang Sie Tjong dari CV Daya Abadi menyebutkan bahwa pihaknya memiliki stok sekitar 2.000 karton Minyakita dan siap mendistribusikannya ke ritel di Kota Mataram mulai pekan ini, sambil menunggu suplai lanjutan dari pabrik.
Di sisi ritel, Made Surkeni (Nanik) dari Ruby Supermarket melaporkan bahwa Minyakita sudah tidak tersedia di rak penjualan, sementara harga minyak goreng premium naik sekitar 2 persen.
Ayam dan Telur Masih Aman, tetapi Harga Berpotensi Naik
Produsen ayam ras, M. Sopandi dari Baling-Baling Bambu, menerangkan bahwa ketersediaan DOC (bibit ayam) saat ini dikendalikan dan pembelian hanya bisa dilakukan dalam bentuk bundling dengan pakan. Kebijakan ini berdampak pada berkurangnya produksi ayam dan mendorong kenaikan harga di pasaran.
Untuk komoditas telur, distributor H. Rahman dari UD Sinta memastikan stok aman dan harga masih stabil menjelang Nataru.
Kepolisian Perketat Pengawasan Distribusi
Kasat Reskrim Polresta Mataram, AKP Regi Halili, menjelaskan bahwa pemantauan Satgas Pangan menunjukkan pasokan komoditas pangan masih mencukupi.
Namun ia menyoroti adanya pengurangan DOC hingga 40 persen untuk kebutuhan MBG serta kenaikan harga pakan yang diperkirakan berdampak pada harga ayam hingga Maret 2026, terutama setelah momentum Lebaran.
Pasar Rakyat Digelar 8 Hari di Berbagai Titik
Sekretaris Dinas Perdagangan Kota Mataram, H. Fajar Pamungkas, S.E., menyampaikan bahwa pemerintah akan menggelar Pasar Rakyat selama 8 hari mulai 8 Desember 2025 di sejumlah titik di Kota Mataram sebagai langkah stabilisasi harga.
“Kami berterima kasih kepada seluruh distributor atas komitmennya menjaga stabilitas harga. Kondisi kamtibmas menjelang Natal dan Tahun Baru sangat ditentukan oleh stabilitas pangan,” ujarnya.
Organisasi dan asosiasi distributor Bapok NTB menyatakan dukungan penuh untuk menjaga pasokan aman dan harga tetap stabil menghadapi momen Nataru.(red)



0 Komentar