Mataram, suarabumigora.com – Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Nusa Tenggara Barat bersama Kantor Wilayah Kementerian Agama (Kanwil Kemenag) NTB resmi menandatangani nota kesepahaman (MoU) di Hotel Jayakarta, Lombok Barat, (2/9/25). Kerja sama ini digagas untuk memperkuat pengawasan partisipatif demi terwujudnya pemilu yang adil, jujur, dan bermartabat.
Kepala Kanwil Kemenag NTB, H. Zamroni Aziz, menegaskan pentingnya sinergi berbagai pihak dalam menjaga kualitas demokrasi.
“Pengawasan pemilu tidak bisa dilakukan sendiri oleh penyelenggara. Sinergi antara pemerintah, pemuka agama, dan tokoh masyarakat sangat penting untuk menjaga integritas pemilu di NTB,” ujarnya.
Ia juga menekankan perlunya dukungan anggaran yang berkelanjutan dari pemerintah pusat.
“Kami berharap ada dukungan anggaran yang berkesinambungan dari APBN, sehingga upaya pengawasan partisipatif ini bisa berjalan efektif,” tambah Zamroni.
Sementara itu, Ketua Bawaslu NTB menyebut pelibatan alumni Sekolah Kader Pengawasan menjadi salah satu strategi menghadapi dinamika pemilu mendatang.
“Pelibatan alumni Sekolah Kader Pengawasan adalah langkah strategis dalam menghadapi tantangan pemilu berikutnya,” tegasnya.
Ia menambahkan, dengan keterbatasan sumber daya, kerja sama lintas lembaga sangat dibutuhkan.
“Dengan sumber daya yang terbatas, kemitraan seperti ini menjadi kunci sukses bagi pengawasan yang menyeluruh,” jelasnya.
Acara penandatanganan MoU ini turut dihadiri unsur Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) serta kader pengawas inspiratif yang siap berkontribusi demi terwujudnya demokrasi yang lebih kuat di NTB.(lws)
0 Komentar