Breaking News

6/recent/ticker-posts

1.133 Water Meter MBR 2022 Rampung, PDAM KLU Ajukan 2.500 Pemasangan MBR Tahun 2023 | Suara Bumigora

Petugas PDAM KLU saat mengecek meter air MBR yang terpasang

Lombok Utara, suarabumigora.com - Pemasangan water meter (meter air) untuk Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR) yang merupakan program Hibah Air Minum Perkotaan Tahun 2022 dari Kementerian PUPR telah rampung dikerjakan oleh Perumda Air Minum (PDAM) Amerta Dayan Gunung Kabupaten Lombok Utara (KLU). Sejumlah 1.133 meter air tersebut telah rampung dipasang pada 30 September 2022 lalu. 


Sebelumnya, telah diajukan sekitar 1.500 calon penerima pemasangan meter air gratis ini oleh PDAM KLU. Namun, setelah dilakukan verifikasi data, Kementerian PUPR menyetujui sejumlah 1.125 pemasangan, beserta 8 unit penerima cadangan. Sehingga total meter air MBR yang terpasang sejumlah 1.133 unit yang tersebar di empat desa di Kecamatan Gangga yakni Desa Gondang 503 unit, Desa Segara Katon (Desa Genggelang sebelum mekar) 339 unit, Desa Sambik Bangkol 202 unit, dan Desa Rempek 89 unit. 


"Alhamdulillah, sudah terpaang semua sejumlah 1.125 unit, dan 8 unit cadangan, sekarang tinggal menunggu hasil verifikasi," ujar Dirut PDAM KLU Firmansyah, Kamis (13/10/2022). 


Kendati program Hibah Air Minum Perkotaan 2022 ini sudah memenuhi kebutuhan air untuk 24 dusun di empat desa tersebut, masih banyak titik yang belum bisa diakses. Oleh karena itu pihak PDAM KLU kembali mengajukan data-data calon penerima untuk program serupa pada tahun selanjutnya (2023). 


"Memang masih banyak titik-titik yang belum tersentuh pelayanan air bersih PDAM, oleh karena itu untuk tahun depan kami sudah mengajukan lagi sejumlah 2.500 pemasangan, terbagi di masing-masing kecamatan se-Lombok Utara," ujar Firmansyah. 


Ditemui terpisah, Kepala Desa Sambik Bangkol Sajudin menyebutkan, beberapa dusun di desanya masih belum bisa mendapatkan pelayanan air bersih. Meski pada program Hibah Air Minum Perkotaan 2022 ini empat dusun di Desa Sambik Bangkol telah tertangani. 


"Ada beberapa dusun di desa kami yang memang belum terakses kondisinya cukup vital, meski demikian kami bersyukur atas adanya program ini di desa kami, sebagian masyarakat kami sudah tidak mengeluhkan air," jelas Sajudin. 


Ia menyatakan, telah memberikan kepada PDAM KLU  data-data nama warganya yang akan mejadi calon penerima pada hibah serupa tahap selanjutnya. 


"Kami sudah setor nama-nama warga kami untuk dijadikan sebagai penerima hibah selanjutnya untuk air bersih ini," kata Sajudin. 


Ia menceritakan, sebelumnya warganya rata-rata mengakses air bersih dengan cara membeli pada penjual air menggunakan mobil tangki. Setiap mobil tangki (isi empat kubik) ia merogoh biaya sekitar Rp 100 ribu hingga Rp 150 ribu. Ia bisa membeli air tersebut dua atau tiga kali dalam satu bulan sesuai penggunaannya. 


"Kami dulu pakai tangki, karena tidak ada jaringan air bersih, yang ada hanya di dusun-dusun yang letaknua di bawah, yang di atas kesulitan mengakses air bersih," ceritanya. 


Lantas dengan keberadaan program Hibah Air Minum Perkotaan ini, sebagian warganya telah mendapatkan layanan air bersih PDAM, itu membuat Sajudin bersyukur dan berterima kasih kepada PDAM KLU dan Kementerian PUPR. Ia berharap, masyarakat Sambik Bangkol yang belum mendapatkan program hibah tersebut, dapat menjadi penerima manfaat di program serupa pada 2023.


"Tentu saja kami bersyukur dan berterima kasih kepada PDAM dan Kementerian, ini berkah bagi kami. Harapan saya warga kami yang belum terakomodir di tahun ini dapat diakomodir tahun depan," harap Sajudin. 


Kembali, Firmansyah mempertegas, sasaran utama sebagai calon penerima bantuan Hibah MBR ini adalah masyarakat yang kurang mampu. Sehingga Kementerian PUPR menilai dari rekening listrik calon penerima. Calon penerima yang berhak hanya masyarakat yang memiliki KWH meter listrik 1.300 Volt atau lebih kecil dari itu. (sat)

Posting Komentar

0 Komentar