ilustrasi |
Pemertahanan Bahasa Bali di Kabupaten Lombok Barat
Desak Made Yoniartini1*, Mahsun², Burhannudin³
1 Institut Agama Hindu Negeri Gde Pudja Mataram, Indonesia
2,3 Universitas Mataram, Indonesia
DOI: https://doi.org/10.24843/JKB.2023.v13.i02.p07
Preview...
Abstract
The Maintenance of Balinese Language in the Regency of West Lombok
The threat of extinction of regional languages in Indonesia is increasingly evident, Balinese is one of the regional languages experiencing this threat, the massive use of Indonesian and other languages is alleged to be the cause. This article discusses the maintenance of Balinese language in the Regency of West Lombok, an island next to Bali, where the Balinese language is spoken by a minority of people. Data were collected from primary and secondary sources including by speaking and listening (cakap dan simak) techniques. Data were analyzed by using qualitative methods and presented by narrative methods. The results of the study show that the Balinese language in West Lombok Regency is surviving, this is seen from various aspects, namely, Balinese ethnic children master and use the Balinese language well, the massive use of Balinese in various areas of life, and concrete steps taken to make efforts to maintain the language to the fullest.
Keywords: language maintenance; language survival; Balinese language;
West Lombok
Hasil dan Pembahasan
Penelitian ini membahas tentang pemertahanan bahasa Bali di Kabupaten Lombok Barat. Lokus penelitian dilakukan di Kecamatan Gerung, Kecamatan Narmada dan Kecamatan Gunung Sari. Kondisi pemertahanan bahasa Bali di kabupaten Lombok Barat dipengaruhi oleh pemerolehan bahasa pertama (bahasa Bali), kemampuan bahasa Bali, kemampuan bahasa lain (bahasa Indonesia dan bahasa Sasak), kondisi bahasa, situasi diglosia, sikap bahasa dan upaya pemertahanan bahasa Bali. Kebertahanan bahasa Bali di Kabupaten Lombok Barat dipengaruhi oleh faktor-faktor pemertahanan bahasa yaitu faktor internal yang berasal dari guyub etnis Bali itu sendiri dan faktor eksternal yang ada di luar guyub etnis Bali di Kabupaten Lombok Barat.
Pemerolehan Bahasa
Bahasa daerah disebut juga sebagai bahasa ibu, hal ini karena bahasa tersebut dipelajari pertama oleh seorang anak, dan bahasa ibu ini didapatkan dari keluarganya. Bahasa daerah atau bahasa ibu bagi etnis Bali adalah bahasa Bali. Bahasa Bali adalah salah satu dari ratusan bahasa daerah yang tersebar di seluruh wilayah kepulauan Republik Indonesia (Putra & Gorda, 2021). Adapun pemerolehan bahasa pertama oleh etnis Bali adalah bahasa Bali, hal ini sesuai dengan pasal 28 Konvensi Masyarakat Hukum Adat tahun 1989, pasal 28 ayat 1 yang menyatakan bahwa:
“Anak-anak dari masyarakat hukum adat yang bersangkutan harus, bilamana hal tersebut dapat dilakukan, diajari membaca dan menulis dalam bahasa pribumi mereka sendiri atau dalam bahasa yang paling umum digunakan oleh kelompok tempat mereka menjadi anggotanya. Bilamana hal ini tidak dapat dilakukan, pihak berwenang yang berkuasa mengambil keputusan harus melakukan konsultasi dengan masyarakat hukum adat ini guna menetapkan upaya-upaya yang dapat dilakukan untuk mencapai tujuan ini”.
Simpulan
Pemertahanan bahasa daerah merupakan bentuk pelestarian budaya daerah, budaya daerah merupakan bagian dari budaya nasional, maka daripada itu pemertahanan bahasa daerah Bali sebagai bahasa ibu dari etnis Bali merupakan sebuah keharusan demi melanjutkan warisan luhur nenek moyang bangsa Indonesia. Dari hasil penelitian dan pembahasan, maka penelitian ini menyimpulkan beberapa dua hal berikut.
Pertama, kebertahanan bahasa Bali di Kabupaten Lombok Barat dapat dilihat dengan beberapa indikator keberhasilan, di antaranya adalah anak- anak etnis Bali menguasai dan menggunakan bahasa bali, masifnya usaha yang dilakukan oleh generasi tua dan generasi muda dalam pemertahanan bahasa Bali di berbagai ranah kehidupan seperti keluarga, adat istiadat, pergaulan dan Pendidikan non formal.
Kedua, Bahasa Bali di Kabupaten Lombok Barat bertahan dikarenakan oleh dua faktor, yaitu faktor internal yang terdiri dari loyalitas dan etnis Bali menggunakan bahasa Bali, agama etnis Bali adalah Hindu, pola transisi yang berjalan sesuai dengan yang diharapkan, jumlah masyarakat etnis Bali yang tergolong besar, budaya tulis menulis yang masih terjaga dengan baik pada ranah Pendidikan nonformal, media pendukung yang masih baik, hukuman sosial yang diterapkan pada anggota masyarakat etnis Bali dan sejarah kedatangan etnis Bali ke Pulau Lombok. Faktor kedua yaitu faktor eksternal meliputi; terkonsentrasinya pemukiman etnis Bali dan toleransi yang diterima oleh etnis Bali dari etnis mayoritas di Kabupaten Lombok Barat.
Unduh artikel lengkapnya di sini (download)
0 Komentar