Breaking News

6/recent/ticker-posts

Guna Mitigasi, BPBD KLU Tanam Ratusan Bambu Hijaukan Sempadan Sungai dan Mata Air | Suara Bumigora

Kabid Kesiapsiagaan Bencana BPBD KLU I Nyoman Juliada (kiri) dak Ketua Pokdarwis PAS Malkam Hadi saat menanam bambu di Desa Santong

Lombok Utara, suarabumigora.com - Usai menanam 1000 pohon Waru Laut di wilayah pantai Kecamatan Pemenang pada Senin (18/7/2022). Hari ini, Selasa (19/7/2022) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lombok Utara (KLU) menghijaukan sempadan sungai di Desa Santong, Kecamatan Kayangan, dengan menanam sekitar 500 pohon Bambu Petung. Penghijauan tersebut, dilakukan BPBD KLU di dua daerah aliran sungai (DAS) yaitu: DAS sungai Lokoq Sidutan, Dusun Waker, dan DAS sungai Lokoq Ara, Dusun Mentari Timur, Desa Santong. 


Penanaman ratusan bambu tersebut, didukung pula oleh para pemuda desa setempat, Pokdarwis Pesona Alam Santong (PAS), Kelompok KKN Mahasiswa dari Universitas Mataram dan Universitas Islam Negeri Mataram. Bahkan hadir pula komunitas Mata Kali yang berasal dari Desa Mambalan, Lombok Barat. 


Giat ini masih dalam rangka memperingati hari ulang tahun (HUT) KLU ke-14. Selain seremoni ulang tahun, kegiatan ini bertujuan guna melakukan mitigasi bencana, menahan laju abrasi di DAS, serta melindungi dan melestatikan mata air, dan penguatan tebing. Penghijauan yang bertajuk "Penguatan Sempadan Sungai, Mata Air dan Tebing" ini diramaikan puluhan orang dari berbagai unsur. 


Hadir mewakili Kepala Pelaksana (Kalak) BPBD KLU, M. Zaldy Rahadian, Kepala Bidang (Kabid) Kesiapsiagaan Bencana, I Nyoman Juliada, mengemukakan, sungai merupakan aset penting kehidupan generasi ke depan, oleh sebab itu penjagaan terhadap kelestarian sungai dan ekosistemnya harus dijaga. 


Penanaman bambu di Desa Santong

"Ini untuk anak cucu kita ke depan, kita memiliki kewajiban untuk menjaga sungai sebagai salah satu sumber kehidupan, untuk keberlanjutan kehidupan generasi kita," papar Juliada. 


Ia menegaskan, di Lombok Utara sendiri terdapat banyak titik kekeringan. Bahkan sungai-sungai yang sudah mengering. Hal ini, menurutnya disebabkan akibat tidak terjaganya kelestarian ekosistem sungai di hulu. 


Selain itu, penebangan pohon yang berada di sekitar sungai juga menjadi penyebab terjadinya abrasi di sungai. Lantaran, pohon-pohon yang menyerap air terus berkurang. Akibatnya, luapan air akan mengalir ke hilir tanpa terserap kemudian menjadi banjir atau bahkan membawa longsor. 


Juliada mengajak semua hadirin, untuk berkomitmen menjaga bambu-bambu yang telah ditanam. Selain itu ia mengajak untuk menjaga hutan dan wilayah sungai secara umum. 


"Ini komitmen kita dari BPBD, namun kita tidak bisa bergerak sendiri tanpa bantuan kawan-kawan, karena semua ini tanggung jawab kita bersama," ujar Juliada, mengajak para hadirin yang didominasi anak muda itu. 


Pada kesempatan yang sama, Ketua Pokdarwis Pesona Alam Santong (PAS), Malkam Hadi, menyatakan dukungan atas penghijauan yang dilakukan BPBD KLU di desanya. Menurutnya, Desa Santong merupakan desa yang masih hijau dan asri, belum terlambat untuk berbuat menjaga dan melestarikan hutan, mata air, dan wilayah sungai. 


Foto bersama usai penanaman bambu

Ia menyebutkan, Pokdarwis PAS juga memiliki tujuan yang sama dengan BPBD KLU, dalam hal konservasi, itu sebabnya pihak PAS juga memiliki rancangan program untuk wisata berbasis edukasi dan konservasi. 


"Nafas kita senada dengan BPBD KLU dalam hal ini. Kami juga punya rancangan program untuk wisata berbasis edukasi dan konservasi, demi kelestarian alam kita ke depan," papar Ketua Pokdarwis PAS itu. 


Penanaman pohon Bambu Petung tersebut terpantau berjalan seru lantaran suasana hutan yang asri dan berbagai aksi semangat para pemuda yang saat itu sebagai peserta. Kemudian, keseruan penghijauan itu diakhiri dengan berfoto bersama. (sat)

Posting Komentar

0 Komentar