Breaking News

6/recent/ticker-posts

Alka Power Belanda Teken MoU Investasi PLTS Senilai Rp1,5 Triliun di KLU | Suara Bumigora

Penandatanganan MoU

Lombok Utara, suarabumigora.com - Minat investasi di sektor energi listrik kembali muncul di Lombok Utara. Kali ini, PT. Alka Power Holding Netherland (Belanda) menyatakan minat. Perusahaan yang berbasis di Belanda, Jerman dan Inggris ini, bahkan sudah melakukan MoU dengan perusahaan lokal, PT. Kayangan Karunia Sejahtera (KKS).


Penandatanganan Nota Kesepahaman antara kedua pihak, berlangsung di ruang Bupati Lombok Utara, Djohan Sjamsu, pada Kamis (24/3/2022). Bupati juga bertindak selaku saksi dalam dalam MoU kedua pihak.


Untuk diketahui, pada penandatangan kemarin melibatkan, David Jan Michiel dan Elizhabet Frederika Tomasoa, dari pihak Alka Power, dan Nanang Hermansyah, di pihak PT. KKS. Selain para pihak tersebut, hadir pula Sonny Wijaya, selaku perwakilan PT. Alka Power Indonesia di Jakarta.


Usai penandatangan, Elizhabet mengatakan Nota Kesepahaman dengan KKS dengan disaksikan Bupati merupakan bukti minat serius Alka Power untuk berinvestasi. Dengan kesepahaman tersebut, para pihak akan berlanjut ke tahap Feasibility Studies (studi kelayakan).


Alka Power juga masih memerlukan data daerah secara lengkap, baik menyangkut aturan tata ruang, data potensi, hingga demografi sosial. Data ini dibutuhkan untuk mengurus perizinan, serta membangun hubungan perusahaan dengan warga sekitar. Alka juga melihat setiap investasi harus memiliki dampak terhadap persoalan kemiskinan dan masalah sosial lain di masyarakat.


Pemandangan MoU

"Kerjasama kami menyangkut energi. Bisa bersumber dari sampah, air laut, kincir angin, atau tenaga Surya," ungkap Elizhabet.


Ia menyambung, potensi investasi bisa berkembang sesuai potensi yang ada. Pasalnya, Alka Power juga mampu menyediakan air bersih dengan menyuling air laut. Investasi ini bahkan sudah dilakukan dengan produksi air hasil penyulingan air laut sekitar ribuan liter sehari.


Menurutnya, tidak hanya PLTS yang bisa dikerjasamakan dan dibangun di Lombok Utara, namun berbagai hal lain yang potensial, terutama untuk kebaikan dan kesejahteraan masyarakat, juga menurutnya dapat direalisasikan  ke depan. 


Sementara, Sonny Wijaya, menambahkan keberhasilan investasi ini akan bergantung pada potensi sumber daya yang ada. Di samping itu, kesiapan Alka power dan dukungan Pemerintah daerah serta masyarakat sekitar proyek juga ikut menentukan. 


"Keberhasilan proyek KLU tidak semata Alka Power, tapi tergantung daerah dan masyarakatnya. Proyek apa saja, yang penting masyarakat bekerja," ucapnya.


Sementara, Direktur KKS, Nanang Hermansyah menyebut, Alka Power akan mempelajari potensi bisnis yang paling menjanjikan pasca-MoU. Namun ketertarikan serius mengarah pada penyediaan sumber daya listrik.


"Satu tahun terakhir kami pendalaman, yang berpeluang PLTS. KKS dan Alka sudah sangat siap, kami sudah menyiapkan tim dengan spesialisasi kelistrikan," ujarnya.


Pensiunan ASN Lombok Utara ini menyebut, rancangan investasi Alka - KKS cukup signifikan bagi pembangunan daerah. Dimana, kedua pihak menargetkan investasi senilai Rp1,5 triliun untuk mengadakan 50 Mega Watt (MW) listrik.


"Sementara ini lokasi yang kita rancang berada di wilayah Bayan. Luas lahan dibutuhkan sekitar 50 hektar," tambahnya.


Dengan terwujudnya investasi ini nantinya, kata Nanang, maka akan ada dampak ikutan. Dimana sarana jalan, jembatan, dan fasilitas perumahan, akan dibangun oleh Perusahaan untuk mendukung produksi.


Sementara, Bupati Lombok Utara, Djohan Sjamsu, berharap investasi ini akan terwujud ke arah yang lebih serius. Oleh karena investasi ini melibat usaha swasta (business to business), maka peran pemerintah adalah membuka ruang investasi dan mengawasi proses pelaksanaannya.


"Tentu banyak hal yang harus diperhatikan, kesesuaian tata ruang, persyaratannya dipenuhi, dan memberi dampak bagi masyarakat," kata Bupati. (sat)

Posting Komentar

0 Komentar