Breaking News

6/recent/ticker-posts

PPI NTB Lantik Ketua dan Pengurus PPI KLU Masa Bakti 2021-2026 | Suara Bumigora

Suasana Pelantikan Ketua dan Pengurus PPI KLU



Lombok Utara, suarabumigora.com - Ketua Pita Putih Indonesia (PPI) Provinsi NTB Niken Saptarini Widyawati melantik Ketua dan Pengurus PPI KLU masa bakti 2021-2026 bertempat di Aula Kantor Bupati Lombok Utara pada hari Kamis (20/8/2021). 



Turut hadir dalam kegiatan ini Ketua PPI KLU Galuh Nurdiyah, Kepala Dinas DP2KBPMD KLU Kholidi , Jajaran Pengurus PPI NTB, PPI KLU, Anggota Forum Genre Lombok Utara beserta tamu undangan lainnya.



Dalam sambutannya, Ketua PPI Provinsi NTB Niken Saptarini Widyawati menyampaikan PPI merupakan bagian dari Global White Alliance atau Aliansi Pita Putih yang terdiri dari 145 negara di dunia yang memiliki kepedulian pada tingginya angka kematian ibu dan bayi lahir. Hingga saat ini, terdapat 22 perwakilan PPI Provinsi di Indonesia, NTB menjadi salah satunya. Dalam perkembangannya PPI melibatkan berbagai latar belakang pengurus yang memiliki kepedulian, keinginan dan kemampuan untuk berkontribusi menurunkan angka kematian ibu, bayi, dan stunting.



"Pemerintah melalui Kementerian Kesehatan mengikutsertakan PPI sebagai Ormas yang bertugas menuntaskan permasalahan Stunting di beberapa daerah di Indonesia. PPI Provinsi NTB diberikan tugas untuk menangani Stunting di KLU. Saya merasa berkepentingan memastikan program kita ini lancar dan baik. Bersinergi dan bekerja sama dengan PPI KLU dalam penanganan Stunting," ungkap Niken.



Lebih jauh lagi Niken menyampaikan bahwa, melihat tren kematian ibu di NTB sampai tahun 2019, terdapat sejumlah 97 kasus, sedangkan bayi dan balita berkisar 863 kasus, serta Stunting mencapai 7069 kasus yang bersumber dari informasi kesehatan 2019.



"Hal ini menjadi tantangan yang besar, semuanya ini kita hadapi secara bersama-sama. Pemerintah tak bisa melakukan sendiri, semua mesti bersinergi ini. Kini bukan saatnya bekerja berdasarkan egosentris lembaga, organisasi dan lainnya. Kita bersatu padu menyelesaikan permasalahan yang ada," pungkas Niken.



Dalam kesempatan yang sama, Kadis DP2KBPMD Kholidi menyampaikan dengan telah dilantiknya Pengurus PPI KLU menjadi tonggak membangun sinergi secara bersama-sama. Meneguhkan komitmen dan meningkatkan kesehatan ibu dan anak di Lombok Utara.



"DP2KBPMD membangun sinergi dengan pihak lain. Mengupayakan penanganan stunting di Lombok Utara bisa menurun. Hingga kini angka Stunting relatif banyak pada 20 desa. Tingkat capaiannya berkisar 32,68 persen artinya prosentase balita stunting masih cukup tinggi," ungkap Kholidi.



Disampaikan juga, sinergi antar OPD dan stakeholder lain termasuk Forum Genre diharapkan angka pernikahan di bawah umur bisa menurun.



"Semoga amanah ini, bisa kita laksanakan secara bersama sehingga kesehatan ibu dan anak termasuk remaja, serta penanganan Stunting berhasil di Lombok Utara," papar Kholidi.



Sementara itu, Ketua PPI KLU Galuh Nurdiyah menyampaikan adanya pelantikan dan terbentuknya Pengurus PPI KLU menjadi langkah awal peran aktif meningkatkan pola hidup sehat, bagi masyarakat Lombok Utara.



"Tugas yang kita emban ini akan menyadarkan kita, betapa pentingnya keikutsertaan kita merubah pola pikir masyarakat bahwa betapa berharganya hidup sehat," ungkap Galuh.



Lebih lanjut Galuh menyampaikan bahwa, penanganan stunting mesti dimulai sejak 1000 hari. 270 hari berada pada masa kehamilan ibu, sedangkan 730 hari pada masa tumbuh-kembangnya. Bila tidak diperhatikan dengan baik dapat berakibat stunting. Oleh karennya, kesehatan ibu dan anak menjadi sangat perlu untuk diperhatikan.



Ketua PPI KLU juga menyampaikan rasa syukur atas terbentuknya organisasi PPI di Lombok Utara dengan melibatkan OPD terkait yang nantinya bisa bersinergi dalam menurunkan Stunting di Lombok Utara melalui optimalisasi Posyandu Keluarga, Dasa Wisma, dan Forum Genre KLU.



"Wadah-wadah inilah yang kita harapkan dapat menggerakkan Posyandu. Selain kiprah TP PKK pada seluruh jenjang, begitu juga forum genre nantinya menjadi garda terdepan memotivasi masyarakat dengan kesadaran sendiri datang ke Posyandu," jelas Galuh.



Kegiatan dilanjutkan dengan presentasi arahan kepada pengurus terkait percepatan penanganan penurunan Stunting di Lombok Utara. Acara berlangsung lancar dengan tetap menerapkan Prokes Covid-19, dilanjutkan dengan foto bersama. (hd) 

Posting Komentar

0 Komentar