Breaking News

6/recent/ticker-posts

Sukisman Azmi: Kaum Milenial Harus Ikut Campur Urusan Negara | Suara Bumigora

Achmad Sukisman Azmi saat melakukan tanya jawab bersama para milenial

Mataram, suarabumigora.com - Anggota DPD RI Dapil NTB Achmad Sukisman Azmi menyatakan, kaum milenial harus berperan dan terlibat aktif dalam mengawal dan mengawasi proses-proses bernegara. Termasuk ikut dalam mengkritisi serta memberikan solusi terhadap kebijakan-kebijakan yang lahir dari penyelenggara pemerintah. Hal tersebut diungkapkan Sukisman saat kegiatan Sosialisasi Empat Pilar Kebangsaan yang diselenggarakannya bekerja sama dengan Garuda Mandiri Foundation (GMF) Peduli di Mataram, pada Minggu (9/5/2021). 


"Kaum milenial harus terlibat dalam berbagai urusan kenegaraan, termasuk mengkritisi namun juga memberikan solusi. Karena milenial merupakan penerus bangsa ini, kalau kita-kita yang tua ini kan sebentar lagi redup juga," ujar Sukisman, sembari menunggu berbuka puasa pada kegiatan tersebut. 


Ia melanjutkan, saat ini ada berbagai hal telah luput dari pengetahuan dan ingatan kaum milenial yaitu bagaimana sebenarnya pemahaman kenegaraan. Menurutnya, dari empat pilar kebangsaan saja masih banyak kaum milenial yang beium tahu seutuhnya. Misalnya saja tentang amandemen Undang-Undang Dasar (UUD) 1945, telah beberapa kali dilakukan, pasal mana saja yang dirubah, dan sebagainya. Hal itu kerap tidak diketahui milenial. 


"Tadi kita bertanya tentang Pancasila dan lambang masing-masing sila, pun ada yang tidak mengetahuinya, dan tentu saja salah menjawab," jelasnya. 


Oleh karenanya, lanjut Sukisman, penting sosialisasi semacam ini reguler dilakukan. Pasalnya pemahaman dan pengetahuan dasar tentang bernegara merupakan ilmu dasar yang harus dimiliki para pemuda. 


Nasrudin Zein Ketua Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) NTB yang menjadi salah satu narasumber pada kegiatan itu, membenarkan pendapat Sukisman. Ia menyatakan, milenial saat ini masih kebingungan memanfaatkan teknologi secara bijak terutama bagaimana menjadi netizen yang positif. Hal tersebut dimaksudkannya yang berkaitan dengan penyebaran informasi di media sosial yang sangat masif, hingga pemuda kurang memahami bagaimana memilih informasi yang faktual dan hoax


Pemberian Piagam MPR RI

"Saat ini kan pemuda kita masih terjebak dalam kemajuan teknologi, terutama media sosial. Pemuda kadang bingung membedakan yang mana fakta yang mana hoax, oleh sebab itu penting ke depan pemuda kita untuk kita bekali dengan literasi bermedia sosial," jelas Nasrudin. 


Ia tidak menampik bahwa media mainstream saat ini terdegradasi oleh media sosial. Namun menurutnya justru dengan adanya media sosial, kaum milenial dapat melakukan hal positif dengan lebih leluasa. Tapi karena kurang pemahaman, sehingga arus informasi yang begitu dinamis di dunia maya tidak dapat disaring dengan bijak. 


"Dalam bermedia sosial pemuda kita harus dibekali dengan pengetahuan sehingga bijak bermedia. Sebenarnya ini bagus, tetapi alangkah lebih bagus jika para pemuda kita bijak dan solutif dalam menggunakan media sosial," tambahnya. 


Sementara itu, Pembina GMF Peduli Zulkifli, yang juga sebagai narasumber dalam sosialisasi itu menyatakan, pentingnya sosialisasi ini agar menjadi sumber wawasan kebangsaan bagi para pemuda. Ia menuturkan, di GMF Peduli sendiri ia memberdayakan para pemuda sebagai penggerak kegiatan sosial di masyarakat. Sehingga peran pemuda di masyarakat menjadi semakin nyata. 


"Di GMF Peduli kami memberdayakan para pemuda untuk membantu orang-orang yang membutuhkan. Mereka bukan hanya pemuda yang punya keinginan, tapi dibekali dengan berbagai kemampuan terutama di bidang teknologi informasi sehingga dapat membantu orang lain," jelasnya. 


Pada kegiatan tersebut, Sukisman Azmi dan timnya kemudian membagikan berbagai buku mengenai wawasan bernegara kepada setiap peserta. Para milenial antusias mengikuti acara tersebut, dengan diskusi interaktif yang menarik. Acara tersebut berjalan tertib dengan menerapkan protokol kesehatan hingga berujung pada saat adzan maghrib berkumandang. (sat)

Posting Komentar

0 Komentar