Pelakat penghargaan lima kali berturut-turut meraih opini WTP (atas), piagam opini WTP keenam (bawah) |
"Kebanggan sejati kita sebagai pemerintah itu ketika penghargaan-penghargaan di atas kertas ini dapat dirasakan manfaatnya oleh masyarakat Lombok Utara"
Lombok Utara, suarabumigora.com - Pemerintah Kabupaten Lombok Utara kembali meraih opini WTP (wajar tanpa pengecualian). Kali ini merupakan opini WTP keenam berturut-turut yang diraih KLU. Di samping itu, karena berhasil meraih opini WTP lima kali berturut-turut Pemda KLU dianugerahi penghargaan oleh Pemerintah RI, Rabu (14/10 /2020). Anugerah penghargaan tersebut langsung diserahkan oleh Kepala Kantor Wilayah Direktorat Perbendaharaan Provinsi NTB Syarwan, bersamaan penyerahan opini WTP keenam yang diraih KLU.
Syarwan, dalam penyerahan penghargaan tersebut menyatakan, penghargaan atas lima kali berturut-turut raihan opini WTP ini seharusnya diserahkan langsung oleh Presiden RI Joko Widodo atau Menteri Keuangan RI Sri Mulyani, namun karena adanya pandemi Covid-19 maka penyerahan penghargaan ini dilakukan di masing-masing daerah.
"Seharusnya Bapak Plt Bupati menerima ini di Jakarta, karena ini langsung diserahkan oleh Presiden atau Menteri Keuangan, tapi karena kondisi pandemi, penyerahan dilakukan di masing-masing daerah," terang Syarwan.
Ia mengungkapkan, KLU patut berbahagia karena menerima penghargaan ini, pasalnya investasi di daerah sangat dipengaruhi oleh raihan opini WTP masing-masing daerah. Menurutnya, opini WTP adalah bukti pengelolaan anggaran daerah itu baik dan akuntabel sehingga menjadi pertimbangan baik bagi para investor untuk berinvestasi.
"Patut berbahagia KLU saat ini, opini WTP ini adalah tolok ukur suatu daerah baik dalam pengelolaan keuangannya, sehingga menjadi pertimbangan baik untuk para investor," jelasnya.
Usai menerima penghargaan tersebut, Plt Bupati Lombok Utara Sarifudin, menyatakan raihan opini WTP sebanyak enam kali dan ditambah dengan penghargaan dari pemerintah pusat ini bukan merupakan sebuah kebanggan, namun adalah sebuah motivasi dan tanggung jawab yang menuntut Pemda KLU untuk semakin baik dalam kinerja.
"Ini bukan sebuah kebanggaan ya, tapi lebih kepada motivasi dan komitmen kita untuk lebih baik lagi mengelola anggaran daerah," papar Sarifudin.
Ia menambahkan, boleh saja Pemda KLU berbahagia dengan penghargaan di atas kertas, namun kebanggaan sejati pemerintah itu, ketika penghargaan di atas kertas ini dapat dirasakan manfaatnya oleh masyarakat Lombok Utara.
"Kebanggan sejati kita sebagai pemerintah itu ketika penghargaan-penghargaan di atas kertas ini dapat dirasakan manfaatnya oleh masyarakat Lombok Utara," tegasnya. (sat)
0 Komentar