Breaking News

6/recent/ticker-posts

Peduli TB di Tengah Pandemi STPI Berikan Bantuan APD kepada Dikes Lobar | Suara Bumigora

Penyerahan bantuan APD oleh perwakilan pihak STPI Lalu Hadi, diterima langsung oleh Kepala Dikes Lobar drg. Hj. Ambarwati
Lombok Barat, suarabumigora.com - Peduli pada pencegahan penularan Covid-19 di Lombok Barat, Stop TB Partnership Indonesia (STPI) bersama Center for Indonesia's Strategic Development Initiative (CISDI) didukung Solidaritas Berantas Covid-19 (SBC), memberikan bantuan berupa 5.830 Pcs APD (masker N-95, hazmat dan kacamata pelindung safety google) kepada Dinas Kesehatan Lombok Barat (Lobar). Penyerahan bantuan ini digelar di aula Kantor Dinas Kesehatan Lobar, Selasa (7/7/2020).

Penyerahan bantuan APD ini disaksikan perwakilan Bappeda Lobar, Dinsos Lobar, Dinas PMD Lobar, IDI (Ikatan Dokter Indonesia), LKNU, PKK dan berbagai komunitas yang tergabung dalam Forum Kemitraan TBC Kabupaten Lombok Barat, pada Desember 2019 lalu. Bantuan APD ini diterima langsung oleh Kepala Dinas Kesehatan Lobar drg. Hj. Ni Made Ambarwati. 

Dalam sambutannya, Ambarwati menyatakan rasa syukur dan terimakasihnya kepada pihak STPI dan pihak yang mendukung atas pemberian APD ini kepada pihak Dikes Lobar. Ia menyatakan akan langsung mendistribusikan bantuan ini kepada puskesmas-puskesmas di wilayah Lobar. 

Penandatanganan BAST bantuan APD oleh saksi penerima dari Bappeda Lobar. 
"Saya atas nama lembaga, mengucapkan terimakasih kepada STPI dan mitra pendukung atas bantuan yang diberikan. Kami akan langsung mendistribusikan bantuan ini kepada puskesmas-puskesmas di wilayah kami," ujar Ambarwati. 

Diketahui, program-program yang diagendakan Dikes Lobar untuk penanganan TB pada tahun ini, anggarannya banyak terserap guna penanganan Covid-19, sehingga bantuan APD ini dimaksudkan untuk penanggulangan TB di tengah pandemi Covid-19. Hal ini dikemukakan Field Officer STPI wilayah Lobar, Lalu Hadi. 

"Menurut data dari Dikes Lobar, pada pertemuan virtual Mei 2020 lalu, banyak anggaran Dinas yang direfocusing untuk penanganan Covid-19 termasuk anggaran untuk penanganan TB. Kami menginisiasi bantuan ini guna memperlancar penanganan TB di Lobar," papar Hadi. 

Pada penyerahan bantuan tersebut, Hadi menyatakan TB masih menjadi penyakit menular yang mematikan, menurut WHO di Tahun 2018 ada sekitar 93.000 orang meninggal akibat TB. Hadi berharap agar bantuan ini dapat digunakan dengan baik dan bermanfaat bagi layanan TB di puskesmas-puskesmas dan pasien TB di Lombok Barat. 

"Kita jangan lupa TB ini masih menjadi penyakit menular mematikan, data dari WHO ada 93.000 orang meninggal di tahun 2018 akibat TB. Harapan kami semoga bantuan ini dapat berguna bagi pelayanan TB di puskesmas dan tentunya bagi pasien TB di Lobar," pungkasnya. 

Wasor TBC Dinas Kesehatan Lobar, Ihwan Fitrahadi, saat diwawancara media
Sementara itu, mengenai data TB di tengah pandemi ini, Wasor TBC Dinas Kesehatan Lobar Ihwan Fitrahadi, menyatakan pendataan TB terhambat oleh pandemi ini, karena protokol kesehatan Covid-19 tidak mengizinkan petugas untuk aktif di lapangan, sehingga data tidak terserap maksimal. 

Ia mengungkapkan, di triwulan pertama tahun 2020 ini baru terdata sekitar 200 kasus TB di Lombok Barat, sementara data untuk triwulan dua belum dilaporkan. Menurutnya angka itu jauh lebih sedikit  dari angka di triwulan pertama tahun sebelumnya (2019). 

"Data kita untuk triwulan pertama tahun ini masih sangat sedikit, dibanding triwulan pertama tahun lalu (2019). Ini akibat pendataan yang terhambat oleh Covid-19, sehingga tim pendataan di lapangan tidak dapat mendata secara maksimal," papar Ihwan, usai menyaksikan penyerahan bantuan APD tersebut. (sat) 

Posting Komentar

0 Komentar