Breaking News

6/recent/ticker-posts

Kunjungan Forkopimda Loteng, Suhaili Apresiasi Mahasiswa KKN Unram | Suara Bumigora


Lombok Tengah, suarabumigora.com - Kabupaten Lombok Tengah merupakan wilayah ketiga tertinggi kasus positif Covid 19, setelah Kota Mataram dan Kabupaten Lombok Barat. Hal ini merupakan salah satu alasan Pemerintah Daerah Kabupaten Lombok Tengah (Pemda Loteng)  menggelar Silaturrahim Forkopimda bersama Satgas Covid 19 se-kecamatan di Lombok Tengah. Salah satu kecamatan yang dikunjungi hari ini, Selasa (9/6/2020) adalah Kecamatan Janapria. 

Dalam kunjungan tersebut Bupati Lombok Tengah, H. Moh Suhaili FT, mengapresiasi mahasiswa yang sedang KKN di wilayah Lombok Tengah dan berterimakasih kepada Universitas Mataram selaku Perguruan Tinggi yang menyelenggarakannya. Lantaran, Suhaili menilai mahasiswa KKN juga berperan besar dalam. membantu masyarakat Lombok Tengah di tengah pandemi. 

“Kami mewakili masyarakat Lombok Tengah berharap mahasiswa berperan aktif untuk memberikan penyadaran, pemahaman, dan juga mengedukasi, serta mengajak masyarakat untuk menjaga kebersihan, jaga kesehatan,jaga aktivitas, jaga jarak, dan tetap untuk menggunakan masker," ujar Suhaili dalam pidatonya. 

Kunjungan ke Kecamatan Janapria merupakan hari ke-dua dilaksanakannya kegiatan Silaturrahim Forkopimda, di hari sebelumnya, telah dikunjungi empat kecamatan lain yaitu Pringgarata, Batukliang, Batukliang Utara, dan Kopang. Sedangkan untuk hari ini, telah terjadwal untuk 4 kecamatan pula yaitu Janapria, Praya Tengah, Praya Timur, dan Jonggat. 

Kembali menilik pidatonya, Suhaili menyesalkan akhir-akhir ini banyak orang termasuk tokoh-tokoh berpengaruh berbicara meremehkan Covid 19, sehingga membuat masyarakat menjadi bingung. Pemerintah daerah melalui desa sudah mengawasi tempat-tempat perkumpulan masyarakat seperti pasar hingga masjid, tetapi tidak berhasil. 

“Yang mampu merubah mindshet masyarakat hanya 3 komponen utama yaitu diri masing-masing masyarakat, Kepala Keluarga, dan ketiga adalah pemimpin yang paling dekat dengan kehidupan sehari-hari, yaitu RT dan Kadus," pungkasnya. 

Oleh karenanya, Pemda Loteng menerapkan system PSBD atau Pembatasan Sosial Berskala Dusun dengan tetap diawasi. Bahkan, Bupati Loteng tersebut mewajibkan tiap dusun menerapkan PSBD dan mempersilahkan Kepala Desa memecat Kadus apabila tidak menerapkan sistem tersebut. 

Suhaili, mengajak seluruh lapisan masyarakat untuk berpartisipasi mencegah Covid 19, bukan hanya mengandalkan pemerintah yang lebih tinggi, ia pun menerangkan alasan kedatangannya untuk silaturahim, hingga memperkokoh hubungan kerjasama terkait Covid 19. (kem) 

Posting Komentar

0 Komentar