Breaking News

6/recent/ticker-posts

Dinas LHPKP KLU Gotong Royong Tanam 1000 Mangrove | Suara Bumigora

Bibit mangrove yang ditanam Dinas LHPKP KLU di pantai Lempenge
Lombok Utara, suarabumigora.com - Tak bisa dipungkiri, tingkat abrasi ekstrem di beberapa titik di wilayah pantai KLU kian menggerus luas daratan di kabupaten yang segera berusia 12 Tahun ini. Puluhan senti meter tanah di Lombok Utara tergerus gelombang ombak. Tak tinggal diam, Dinas LHPKP KLU segera mensiasati laju ekstrem abrasi tersebut. Sejumlah 1000 bibit mangrove ditanam pihak dinas tersebut, secara bergotong royong dengan berbagai pihak. 

Penanaman 1000 mangrove yang dilakukan di seputaran muara pantai Lempenge, desa Rempek, Gangga pada Rabu (24/6/2020) tersebut, dihadiri Sekda KLU H. Suardi, Kepala Dinas LHPKP KLU M. Zaldy Rahardian, Kabid PPKLH, Abd. Gaib Annas, Camat Gangga, perwakilan Polres Lotara, Kepala Desa Rempek, Masyarakat peduli lingkungan, dan masyarakat setempat. 

Ketua Panitia kegiatan tersebut, Abd. Gaib Annas menyatakan hal tersebut dilakukan pihak Dinas LHPKP KLU sebagau bentuk tanggung jawab dan kewajiban dinas selaku instansi pemerintah yang membidangi. Dijelaskannya, penanaman ini akan berlanjut ke berbagai tempat lain di KLU yang dinilai memiliki tingkat abrasi ekstrem. Diakuinya juga, tidak hanya cukup dengan menanam, pihaknya juga akan melakukan pemantauan dan pemeliharaan terhadap bibit-bibit yang sudah ditanam itu. 

Kegiatan penanaman bibit mangrove di pantai Lempenge 
"Kita tidak boleh hanya menanam, kita harus pelihara ini, kita harus pantau secara berkala, sembari kita menggelar giat yang sama di lokasi berbeda, mungkin nanti teknisnya kita akan tunjuk orang untuk tetap merawat tanaman ini," jelas Gaib. 

Di sela-sela kegiatan, selaku Ketua Panitia, ia menyatakan rasa terimakasih kepada puluhan anggota Polres Lotara dan TNI yang turut membantu kegiatan tersebut, begitu juga dengan masyarakat, pihak desa Rempek dan kecamatan Gangga dan PMI. Menurutnya, dari ratusan orang yang terlibat pada kegiatan tersebut adalah gambaran bahwa masyarakat dan berbagai pihak di KLU masih sangat peduli dengan lingkungan. 

"Saya sangat berterimakasih kepada semua pihak yang terlibat, saya tidak menyangka akan hadir ratusan orang ini, itu artinya tingkat kepedulian masyarakat terhadap pemeliharaan lingkungan masih sangat tinggi," jelasnya pada media saat itu. 

Pada kesempatan yang sama, Kepala Dinas LHPKP KLU M. Zaldy Rahardian, menyatakan, kegiatan ini akan diupayakan semaksimal mungkin, pasalnya tidak cukup hanya di pantai Lempenge saja, masih banyak pantai di KLU yang butuh perhatian dan itu harus segera ditangani dan diperhatikan. Menurutnya, selain dapat mengurangi laju abrasi, mangrove juga dapat dijadikan destinasi wisata kemudian. 

"Masih banyak tempat yang harus kita benahi dengan segera, karena kondisi ekstrem ini, lagipula selain dapat menahan abrasi, mangrove juga dapat dijadikan destinasi wisata nantinya," ujar Zaldy.

Ia menjelaskan, selain Dinas LHPKP KLU, kewajiban memelihara dan menjaga lingkungan adalah kewajiban bersama berbagai pihak, dinas hanya sebagai instansi yang menginisiasi dan memfasilitasi selebihnya kelestarian lingkungan adalah tanggung jawab bersama.

"Sesungguhnya, ini sebagai bentuk kami menginisiasi dan memfasilitasi, selebihnya mari kita jaga lingkungan kita bersama, karena kelestarian alam adalah tanggung jawab semua pihak," pungkasnya. (sat) 

Posting Komentar

0 Komentar