Breaking News

6/recent/ticker-posts

Jatuh dari 3 Air Terjun, Jasad Taufik Terseret Air Bah Sejauh 7 KM | Suara Bumigora

Fatiyah, nenek Taufik saat menunggu jenazah Taufik di rumah duka
Lombok Barat, suarabumigora.com - Taufik Hidayat (7,5) bocah yatim asal Dusun Murpadang, Desa Bukit Tinggi, Gunungsari, meregang nyawa terseret arus air bah di sungai Merta (salah satu cabang hulu sungai Meninting), Selasa (11/2/2020) saat hendak membuang hajat ketika menemani neneknya menunggu kebun durian yang tidak jauh dari sungai tersebut. 

Nenek korban, Fatiyah (70) saat ditemui tim liputan suarabumigora.com di rumah duka,  mengungkapkan kronologi kejadian, korban diketahui pergi ke sungai karena meninggalkan sandal dan celananya di berugak (gazebo) tempat mereka menunggu durian. Lama waktu berselang hingga pukul 13.00 Wita, Taufik (korban) tidak juga kembali hingga keluarga memutuskan untuk melakukan pencarian. Setelah dicari beberapa lama tak juga ada tanda-tanda keberadaan Taufik sehingga keluarga semakin yakin bahwa korban terseret air bah yang saat itu datang secara tiba-tiba tanpa didahului hujan. 

"Ia meninggalkan celana dan sandalnya di berugak sehingga kami tau dia ke sungai, namun ketika kami mencari di sungai dan sekitarnya dia sudah tidak ada. Saat itu air bah di sungai cukup besar jadi asumsi kami dia memang terseret arus," ungkap Fatiyah.

Kondisi berkabung rumah duka
Benar saja asumsi keluarga korban, Sekitar pukul 16.30 Wita H. Sahli, seorang warga desa Penimbung menemukan jasad Taufik yang sudah tidak bernyawa terapung dan tersangkut pada saluran irigasi dam (saluran dari bendungan Penimbung menuju persawahan Desa Penimbung). Lokasi ditemukannya jasad Taufik berjarak sekitar 7 KM dari lokasi tempat Ia dinyatakan hilang. Jika melihat kondisi DAS (daerah aliran sungai), jasad taufik telah Hanyut melalui tiga air terjun dengan ketinggian rata-rata 8 meter. 

"Ia hanyut dari atas air terjun pertama Temburun Anjah, kemudian Temburun Nanas dan terakhir Temburun Nazar, dan ditemukan di Penimbung sore tadi," tambah Fatiyah. 

Ditemui di kediamannya, Kepala Desa Bukit Tinggi, Ahmad Muttakin, menyatakan pencarian jasad Taufik dilakukan oleh keluarga dan masyarakat, kemudian proses evakuasi dibantu oleh tim SAR yang datang saat itu. Saat ini korban sudah berada di rumah duka. 

"Sekarang korban sudah di rumah duka, tadi proses pencarian dibantu oleh warga Bukit Tinggi serta warga Desa Penimbung," papar Muttakin.

Kondisi jasad korban sendiri,  saat ditemukan penuh dengan luka di kepala dan sebagian tubuhnya, diduga hal tersebut akibat terkena hantaman batu dan material keras lainnya ketika hanyut. (sat) 

Posting Komentar

0 Komentar