Breaking News

6/recent/ticker-posts

FORNAS VIII Membuka Ruang bagi Pengusaha Perempuan Naik Kelas | Suara Bumigora


Mataram, suarabumigora.com - Podcast Bintang edisi ke-13 yang tayang langsung melalui kanal YouTube Pemprov NTB, menghadirkan dua tokoh penting dunia usaha NTB untuk mengupas tuntas dampak Baik multiplier FORNAS VIII 2025 bagi Dunia Usaha di NTB terhadap sektor perhotelan, kuliner, hingga UMKM. Bertempat di Ruang Podcast Bintang, Jumat, 01 Agustus 2025.


Mewakili Ketua DPD IWAPI NTB, dr. Rita Siswati, Ketua Komisi Tetap VII Kehumasan DPD IWAPI NTB, Dhiah Kahar, menjelaskan bahwa FORNAS VIII membuka ruang besar bagi para pengusaha perempuan untuk naik kelas.

“Setiap hari venue IWAPI di Lombok Epicentrum Mall ramai dikunjungi, termasuk oleh Ibu Ketua PKK NTB, Bunda Sinta. Ini menjadi semangat tersendiri bagi kami,” ujarnya.

IWAPI turut mendampingi anggotanya sejak awal, mulai dari pendaftaran, pengurusan izin lapak, hingga pengadaan produk.

“Kami bantu semuanya, supaya ibu-ibu pelaku usaha bisa fokus berjualan dan meraup penghasilan,” jelasnya.

Produk-produk yang ditawarkan IWAPI sangat beragam, mulai dari merchandise, souvenir mutiara, jajanan tradisional, makanan khas NTB, hingga oleh-oleh kekinian. Dampak ekonomi ini menurut Dhiah, menjadi bukti bahwa event olahraga seperti FORNAS memiliki efek berlapis untuk pelaku usaha kecil.

“Ini bukan sekadar olahraga, tapi pesta rakyat yang membuka peluang bisnis nyata. Kami optimis NTB siap menjadi tuan rumah PON 2028, dan IWAPI pasti akan hadir mendukung,” tutupnya.

Sementara itu, narasumber lainnya Ketua BPD PHRI NTB, Ni Ketut Wolini, menyampaikan FORNAS VIII sebagai momentum luar biasa bagi sektor perhotelan di NTB.

“Di Kota Mataram, okupansi hotel bisa dibilang 100% penuh. Bahkan hotel melati dan penginapan kecil di luar kota juga ikut merasakan dampaknya, dengan tingkat okupansi mencapai 95%,” ungkapnya.

Tak hanya hotel dan restoran, imbuhnya, hampir semua sektor ikut merasakan dampak ekonomi, termasuk penjual sayur dan daging karena kebutuhan bahan baku meningkat. PHRI, kata Wolini, juga membangun kolaborasi dengan para pemasok lokal demi memastikan rantai pasok tetap berjalan lancar selama event berlangsung.

“Ini bukan hanya soal pemasukan, tapi juga pelajaran dan evaluasi. Apa yang kurang hari ini, akan kita perbaiki untuk event-event mendatang. Harapannya, pelaku usaha NTB bisa terus bersinergi untuk menyambut event-event besar selanjutnya,” tegasnya.

Baik PHRI maupun IWAPI sepakat bahwa kolaborasi antar pelaku usaha dan dukungan pemerintah menjadi kunci dalam menciptakan dampak maksimal dari sebuah event. Dengan pelibatan UMKM, sektor perhotelan, dan dunia kuliner, FORNAS VIII telah membuktikan bahwa NTB bukan hanya tuan rumah yang ramah, tetapi juga rumah besar bagi pertumbuhan ekonomi berbasis rakyat.

Podcast Bintang kali ini menjadi bukti bahwa ajang olahraga Masyarakat Nasional FORNAS tak hanya menghidupkan semangat kebugaran, tapi juga menghidupkan ekonomi rakyat secara nyata dan luas.(lws)

Posting Komentar

0 Komentar