Breaking News

6/recent/ticker-posts

OPD Mesti Punya Kreativitas dan Strategi Hadapi Covid-19 | Suara Bumigora

Mataram, suarabumigora.com -  Gubernur NTB Zulkieflimansyah, mengajak  jajaran Organisasi Perangkat Daerah (OPD) untuk bisa menyusun perencanaan yang jitu dan mengembangkan ide-ide kreatif dalam mengantisipasi dan menghadapi dampak buruk pandemi Covid 19. Kreativitas yang dimaksud Gubernur adalah terobosan yang bisa dilakukan untuk dapat segera memulihkan situasi. Termasuk upaya menggerakkan sosial ekonomi masyarakat ditengah pandemi Covid 19 dengan tetap mengutamakan aspek keselamatan.

"Hampir semua sektor tergerus dampak Covid 19. Termasuk sektor pariwisata yang menjadi andalan utama NTB selama ini," ujar Gubernur saat melakukan pembinaan ASN di Kantor Dinas Pariwisata NTB, dilanjutkan ke Dinas Perhubungan NTB, Selasa (10/6/2020).

Menurut Gubernur, sejak wabah Corona Virus melanda NTB, sektor pariwisata merupakan salah satu sektor yang paling terdampak. Hampir semua industri yang bergerak dan berhubungan dengan pariwisata lumpuh. Padahal sektor pariwisata ini menjadi penyumbang pendapatan yang cukup besar daerah dan masyarakat kita, tutur Dr. Zul sapaan akrabnya.

Menghadapi kondisi seperti saat ini apalagi dalam mempersiapkan diri memasuki New Normal, kata Dr. Zul, perlu strategi dan perencanaan yang baik. Juga ide-ide baru atau kreativitas dalam berwisata. Misalnya diera pandemi Covid 19 ini, mulai banyak dilirik bisnis wisata virtual. Dimana para wisatawan tetap dapat menikmati pesona wisata kita. Sambil kita terus melakukan edukasi dan sosialisasi penerapan protokol keselamatan secara masif, sampai mampu memutus matarantai penyebaran covid-19 secara tuntas.

“Bidang-bidang, baik itu pemasaran maupun promosi harus punya cara, apa yang perlu kita hidangkan untuk publik. Apakah wisatawan Singapura atau Malaysia setelah New Normal mau ke NTB, ini harus mulai dipikirkan termasuk SOPnya,” katanya.

Hal serupa disampaikan Dr. Zul dihadapan ASN  Dinas Perhubungan Provinsi NTB. Ia mengapresiasi kinerja Dishub yang dipimpin L. Bayu Windya tersebut. Karena dinilai cepat tanggap serta mampu mengendalikan dan melakukan evaluasi terhadap arus pergerakan orang pada seluruh pintu keluar masuk NTB sehingga penanganan Covid 19 dapat dilakukan lebih cepat.

Sejak awal pandemi, kata Gubernur transportasi darat, laut dan udara cepat di batasi. Langkah ini cukup efektif membatasi pergerakan masyarakat antar daerah dalam dan luar provinsi.

Pelabuhan ditutup untuk masyarakat umum. Begitupun jalur darat antar kabupaten di dua pulau besar Sumbawa-Lombok. Menerapkan protokol ketat. Termasuk jalur udara.

Gubernur juga menyebut bahwa biaya rapid test untuk masyarakat yang ingin bepergian, termasuk antar pulau Lombok dan Sumbawa memang mahal. Tetapi hal tersebut diakuinya semata-mata demi keselamatan dan perlindungan kepada masyarakat. Sekaligus upaya pemerintah daerah untuk memutus mata rantai Covid-19. 

"Rapid test ini cara kita memanilisir penyebaran virus, mengurangi pergerakan agar orang tidak bebas bepergian," terang Gubernur. 

Namun setelah dilakukan evaluasi secara cermat, kata Gubernur Dr. Zul kini Rapid Test untuk kepentingan trasportasi didalam daerah, khususnya antar pulau Lombok dan Sumbawa, tidak diberlakukan lagi. Tetapi dengan tetap mengutamakan protokol Covid 19 melalui sreening dan pengawasan secara ketat.

Kepala Dinas Pariwisata H. Lalu Moh. Faozal, melaporkan kondisi ASN dan program ditengah rasionalisasi anggaran. Ia juga menjelaskan tentang bantuan untuk pekerja,  industri pariwisata dan pekerja ekonomi kreatif di NTB yang terdampak Corona Virus dari Kementerian Pariwisata,  sebanyak  15.000 paket sembako.

“Sudah selesai dipaket dan dikemas, pekan depan akan disalurkan di Pulau Sumbawa dan Lombok,” katanya.

Selain itu kata Faozal, bahwa destinasi wisata 3 Gili akan mulai sosialisasi penerapan New Normal. Dengan tetap menerapkan Protokol Covid-19. 

“Tanggal 11-13 Juni 2020 kami akan mulai simulasi,” terangnya.

Sesuai rencana, pada tanggal 20 Juni 2020 destinasi 3 Gili akan mulai dibuka. Disamping itu SOP untuk pembukaan jalur pendakian Rinjani juga sudah dalam tahap akhir penyusunan. Namun saat ini sedang berkoordinasi dengan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik Indonesia.

 “Insya Allah pada tanggal 25 Juni 2020 Rinjani secara bertahap akan dibuka untuk jalur tracking,” tutupnya. (lws)

Posting Komentar

0 Komentar