Breaking News

6/recent/ticker-posts

Derita SMPN 2 Gunungsari : Sempat Tergusur Pemilik Lahan, Kini Harus Terendam Lumpur Akibat Banjir | Suara Bumigora

Siswi-siswi terganggu akibat genangan lumpur
Lombok Barat, suarabumigora.com - SMPN 2 Gunungsari mengalami kondisi yang kritis, sebelumnya pada September 2019 lalu setelah menempati gedung selama belasan tahun, civitas SMPN 2 Gunungsari harus menempati gedung sementara akibat tergusur pemilik lahan yang memenangkan sengketa kepemilikan. Sekolah yang dahulunya eksis mencetak siswa berprestasi ini kini harus kembali merasakan pukulan pahit lantaran ruang belajar sementara siswa  terendam lumpur akibat banjir, Minggu (1/3/2020), dan mengakibatkan 155 siswa terkendala belajar. 

Menurut Kepala Sekolah SMPN 2 Gunungsari, Sahrullah, kondisi ruang belajar siswa saat ini terendam lumpur setinggi kira-kira 5 CM, dengan luas hampir menutupi seluruh lantai kelas. Kelas-kelas yang memang berlantaikan tanah tersebut ditutupi lumpur akibat meluapnya sungai yang berdampingan dengan bagian belakang gedung sementara sekolah tersebut. 

"Ruang kelas terendam lumpur saat ini setelah banjir melanda kemarin, hampir semua ruang belajar terendam," ujar Sahrullah, saat ditemui media di Sekolahnya, Senin (2/3/2020). 

Kepala Sekolah SMPN 2 Gunungsari, Sahrullah
Ia menyatakan, hanya kelas IX yang bisa masuk sekolah hari ini, karena mereka sedang mengikuti simulasi UNBK, sisanya kelas VII dan VIII diliburkan karena kondisi sekolah yang tidak memungkinkan. Kendati terjadi kendala di sesi pertama, simulasi UNBK di sesi ke-dua berjalan lancar. 

"Hanya kelas IX yang masuk, karena tidak mungkin kondisinya, selain itu kelas IX juga sedang mengikuti simulasi UNBK. Tadi sempat ada kendala tapi sampai akhir alhamdulillah bisa lancar," papar Sahrullah. 

Sahrullah berpendapat, lumpur-lumpur yang ada di ruangan kelas akan sulit dibersihkan mengingat lantai kelas pun memang tanah, bukan PC atau keramik. Karena itu ia menginginkan agar ruang kelas tersebut diurug, hal tersebut sudah dikoordinasikannya dengan Camat Gunungsari. Ia berharap gedung sekolah permanen yang dijanjikan pemerintah dapat segera terbangun, agar proses belajar mengajar dapat kembali kondusif. 
Kondisi gedung sementara SMPN 2 Gunungsari (Eks Puskesmas Penimbung) yang terendam lumpur
"Kita sudah berkoordinasi dengan Camat, dan memang ini tidak bisa dibersihkan, memang harus diurug. Semoga gedung permanen bisa segera dibuatkan  pemerintah agar proses belajar mengajar berjalan lancar." tambahnya. 

Sementara itu, salah satu Siswi kelas IX SMPN 2 Gunungsari, Desak Ketut Riska yang saat itu telah usai mengikuti simulasi UNBK menyatakan, lumpur tersebut sangat mengganggu proses belajar, terlebih lumpur-lumpur tersebut menyebar di hampir semua kelas. Ia berharap gedung sekolahnya segera terbangun, karena ia dan kawan-kawannya merasa kurang nyaman belajar di kelas sementara yang suasananya sangat panas. 

"Simulasi UNBK memang lancar, tapi dalam kegiatan belajar ini mengganggu. Semoga kelas kami segera dibangun, soalnya panas kalau belajar di sini (kelas sementara)," ujar Riska di hadapan beberapa kawannya. (sat) 

Posting Komentar

0 Komentar