Breaking News

6/recent/ticker-posts

YPII Gelar Workshop STBM - GESI | Suara Bumigora

Foto bersama usai workshop
Mataram, suarabumigora.com - Yayasan Plan International Indonesia (YPII) bekerjasama dengan Pemerintah Provinsi NTB dan mitra implementasi Konsepsi, Transform, YSLPP dan Endri Foundation menggelar Workshop Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM) yang Berkesetaraan Gender dan Inklusif (STBM-GESI) di Mataram, Rabu (16/10/2019). Kegiatan terlaksana atas kerja sama YPII, Pemerintah Provinsi NTB dan didukung oleh Pemerintah Belanda dan Australia. 

Workshop ini dilaksanakan untuk mengatasi berbagai tantangan yang dihadapi Indonesia terkait dengan permasalahan sanitasi, diantaranya adalah kesadaran dan perilaku masyarakat yang masih rendah serta masih banyaknya sarana sanitasi yang tidak inklusif sehingga tidak bisa diakses oleh kelompok penyandang disabilitas dan kelompok marjinal lainnya. Permasalahan sanitasi juga terkait erat dengan adanya ketidaksetaraan antara laki-laki dan perempuan dalam kegiatan sanitasi. Rendahnya kesadaran masyarakat akan akses sanitasi yang baik tentu akan mengarah pada berbagai masalah kesehatan lainnya. Melalui workshop ini diharapkan dapat meningkatkan kesadaran para pemangku kepentingan terkait dengan akses sanitasi yang berkesetaraan gender dan inklusif serta mendukung pencapaian target pembangunan sesuai dengan target SDGs no 3 yaitu Kesehatan dan Kesejahteraan yang baik, SDGs no 5 terkait Kesetaraan Gender, dan SDGs no 6 mengenai Air Bersih dan Sanitasi.  



Herie Ferdian, WINNER Project Manager YPII mengungkapkan bahwa saat ini YPII sebagai salah satu mitra pemerintah di provinsi NTB sedang mengimplementasikan 3 proyek Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM) yang didukung oleh Pemerintah Kerajaan Belanda dan Australia, yaitu WINNER Project, Water For Women Project dan SEHATI Project. 

“Proyek-proyek  tersebut untuk membantu merealisasikan dan mendorong tercapainya target layanan universal akses air dan sanitasi yang berkesetaraan gender dan inklusi sosial pada tahun 2030 berdasarkan target SDG’s,” ujar Herie yang turut hadir saat acara. 

Suasana saat Workshop. 
Adapun proyek-proyek ini dilaksanakan di Kota Mataram, Kabupaten Lombok Tengah, Kabupaten Lombok Utara, Kabupaten Dompu dan Sumbawa.

Direktur Kesehatan Lingkungan Kementerian Kesehatan RI, dr. Imran Agus Nurali Sp.KO yang hadir sebagai key note speaker mengungkapkan harapannya tentang kegiatan ini. 

“Kegiatan ini diharapkan dapat memberikan pemahaman yang sama kepada para pemangku kepentingan sehingga dapat menciptakan sinergi untuk mencapai kesetaraan gender dan inklusi dalam pelaksanakaan Sanitasi Total Berbasis Masyarakat,“ jelasnya. 

Lebih jauh lagi ia menjelaskan bahwa berdasarkan Undang-Undang No 8 Tahun 2016 pasal 74 bahwa Pemerintah wajib menjamin akses bagi Penyandang Disabilitas terhadap pelayanan air bersih dan fasilitas sanitasi yang layak. Pembangunan kesehatan yang inklusif tidak hanya berdasarkan kriteria ketimpangan wilayah akan tetapi bahwa kesehatan dipastikan bisa diakses baik oleh semua masyarakat termasuk diantaranya adalah penyandang disabilitas.

Dalam kesempatan workshop ini, juga hadir Ketua Tim Penggerak PKK Provinsi NTB, Hj. Niken Saptarini Widyawati Zulkieflimansyah, SE, M.Sc yang juga memberikan paparan tentang peran perempuan dalam kegiatan STBM. Niken mengungkapkan bahwa peran kepemimpinan perempuan sangat penting dalam mendorong peningkatan akses sanitasi di masyarakat. Ia mendorong Tim PKK yang ada di wilayah dampingan project YPII untuk memimpin gerakan peningkatan sanitasi di tingkat desa melalui strategi penguatan pengasuhan berbasis keluarga. Keterlibatan aktif perempuan dalam kegiatan sanitasi diharapkan dapat meningkatkan kesetaraan gender dalam pelaksanaan STBM di Provinsi NTB. (sat) 


Posting Komentar

0 Komentar