Breaking News

6/recent/ticker-posts

Ketua Yayasan Unggul Alam Lestari: Aksi Lingkungan Adalah Warisan untuk Generasi Mendatang


Lombok Barat, suarabumigora.com - Ketua Yayasan Unggul Alam Lestari, Saiful Haq, menegaskan bahwa aksi pelestarian lingkungan harus menjadi gerakan bersama dan berkelanjutan, bukan sekadar kegiatan seremonial. Hal tersebut disampaikannya dalam kegiatan Yunales Peduli berupa penanaman pohon produktif dan pelepasan burung di Bendungan Meninting, Lombok Barat, Senin (30/12).

Saiful Haq menjelaskan, kegiatan tersebut dipilih sebagai bentuk refleksi menyambut pergantian tahun dengan cara yang lebih bermakna dan bermanfaat bagi lingkungan. Menurutnya, menjaga alam merupakan tanggung jawab bersama demi keberlangsungan kehidupan generasi mendatang.

“Tahun ini kami memilih menyambut tahun baru dengan kegiatan yang memberi manfaat jangka panjang bagi lingkungan. Selain penanaman pohon, kami juga melepas burung untuk membantu memulihkan keseimbangan ekosistem yang mulai terganggu,” ujarnya.

Dalam kegiatan tersebut, Yayasan Unggul Alam Lestari menanam sebanyak 500 pohon produktif, di antaranya jati, sengon, jambu mente, dan sejumlah jenis lainnya. Pohon-pohon tersebut diharapkan tidak hanya memberikan manfaat ekologis, tetapi juga berdampak pada peningkatan kesejahteraan ekonomi masyarakat di masa depan.

Kegiatan Yunales Peduli turut dihadiri Gubernur Nusa Tenggara Barat (NTB), Dr. Lalu Muhamad Iqbal. Dalam sambutannya, Gubernur mengapresiasi inisiatif Yayasan Unggul Alam Lestari yang dinilainya sederhana namun memiliki dampak jangka panjang yang besar bagi kelestarian lingkungan.

Gubernur Iqbal menekankan bahwa isu lingkungan dan kehutanan tidak dapat dipandang dari sudut keuntungan jangka pendek semata. Menurutnya, menjaga hutan dan lingkungan merupakan investasi jangka panjang yang manfaatnya akan dirasakan oleh generasi mendatang.

“Urusan lingkungan dan hutan tidak didesain untuk menghasilkan keuntungan instan. Dalam jangka pendek memang terlihat sebagai biaya, tetapi dalam jangka panjang akan menciptakan manfaat ekonomi dan sosial yang luar biasa,” kata Iqbal.

Ia juga mengingatkan bahwa kerusakan lingkungan berdampak langsung pada sektor ekonomi masyarakat, khususnya mereka yang hidup di sekitar kawasan hutan. Ketika hutan rusak, sumber penghidupan masyarakat hilang dan berpotensi memicu kemiskinan ekstrem.

“Di banyak tempat, kemiskinan ekstrem tumbuh di sekitar hutan yang rusak. Masyarakat yang sejak generasi ke generasi bergantung pada hutan akhirnya tidak lagi bisa bertahan karena ekosistemnya hancur,” jelasnya.

Selain itu, Gubernur menyoroti ancaman kepunahan flora dan fauna akibat kerusakan lingkungan. Menurutnya, hilangnya keanekaragaman hayati merupakan kerugian besar yang dampaknya tidak selalu dirasakan secara langsung, namun akan sangat dirasakan oleh anak cucu di masa depan.

“Menjaga lingkungan adalah bentuk investasi jangka panjang. Mungkin bukan generasi saya yang menikmati hasilnya, tetapi generasi setelah kita pasti akan merasakannya,” tegasnya.

Pada kesempatan tersebut, Gubernur Iqbal juga mengapresiasi kelompok Geber yang bertransformasi dari gerakan politik menjadi gerakan peduli lingkungan hidup. Ia menegaskan Pemerintah Provinsi NTB siap mendukung berbagai inisiatif pelestarian lingkungan yang dilakukan secara konsisten dan berkelanjutan.

“Kita tidak punya banyak waktu lagi. Jika ingin mewariskan lingkungan yang sehat dan aman bagi generasi mendatang, maka hari ini kita harus mulai bertindak,” pungkasnya.

Kegiatan penanaman pohon dan pelepasan burung ini diharapkan menjadi pemicu kesadaran kolektif masyarakat untuk terus menjaga kelestarian alam, khususnya di wilayah NTB, sebagai bagian dari upaya mewujudkan pembangunan berkelanjutan.(lws)

Posting Komentar

0 Komentar