Mataram, suarabumigora.com - Balai Besar Pengawas Obat dan Makanan (BBPOM) di Mataram terus memperluas layanan publik yang inklusif, transparan, dan berkeadilan. Kali ini, BBPOM menggandeng Sekolah Luar Biasa Negeri (SLBN) 1 Mataram dalam program pengawasan dan edukasi obat serta makanan aman bagi kelompok disabilitas.
Kunjungan tim pelayanan publik BBPOM yang dipimpin Yosef Dwi Irwan disambut hangat oleh Kepala SLBN 1 Mataram, Kamtono, bersama jajaran guru, pada Rabu, (3/9/25). Yosef menegaskan, edukasi obat dan makanan aman harus menyentuh seluruh lapisan masyarakat, termasuk penyandang disabilitas.
“Anak-anak merupakan aset bangsa yang harus dijaga kesehatannya melalui konsumsi pangan aman, bermutu, dan bergizi,” ujar Yosef.
Ia menambahkan, BBPOM siap mendampingi SLBN 1 Mataram, termasuk memberikan pendampingan izin edar produk pangan yang dihasilkan siswa.
Dalam kesempatan itu, tim BBPOM berkeliling kelas, menyaksikan keterampilan siswa seperti membatik, membuat komik, hingga tata rias. Mereka juga mengunjungi kantin sekolah, membagikan celemek dan poster keamanan pangan, serta melakukan uji cepat terhadap produk pangan.
Yosef berharap dapat terbentuk fasilitator dari kalangan guru maupun siswa untuk menjadi penyambung informasi obat dan makanan aman bagi komunitas disabilitas.
“Inklusi bukan hanya soal memberi ruang, tetapi memastikan akses informasi yang sama tanpa diskriminasi,” tegasnya.
Sementara itu, Kepala SLBN 1 Mataram, Kamtono, menyambut baik inisiatif BBPOM. Ia siap mendukung program intervensi keamanan pangan, termasuk pembentukan Tim dan Kader Keamanan Pangan Sekolah.
“Kami mengapresiasi upaya BBPOM di Mataram. Ini penting untuk menjaga kesehatan anak-anak sekaligus mendukung kemandirian mereka,” kata Kamtono.
Yosef menegaskan, kunjungan ini bukan sekadar seremonial, tetapi wujud nyata komitmen BBPOM dalam membangun pelayanan publik yang inklusif.(lws)
0 Komentar