Breaking News

6/recent/ticker-posts

Libatkan Ratusan Warga, Dinas LHPKP KLU Besihkan Sungai Sokong | Suara Bumigora

Bupati Lombok Utara Najmul Akhyar berfoto bersama saat pembersihan sungai Sokong
Lombok Utara, suarabumigora.com - Pemerintah Daerah (Pemda) Lombok Utara melalui Dinas Lingkungan Hidup, Perumahan dan Kawasan Permukiman (DLHPKP) melakukan normalisasi sungai Sokong. Sungai yang menjadi pemisah desa Sokong dan desa Tanjung itu dibersihkan dengan melibatkan warga di lima dusun sepanjang bantaran sungai pada Rabu (15/7/2020). 

Bupati Lombok Utara Najmul Akhyar, yang ditemui usai membuka secara simbolis dimulainya kegiatan pembersihan tersebut mengungkapkan, Lombok Utara memiliki banyak sungai baik besar maupun kecil dan salah satu di antaranya adalah Sungai Sokong. Dalam kesempatan tersebut, Najmul meminta supaya masyarakat dapat memanfaatkan dan menjaga sungai secara maksimal bukan justru dikotori.

Hal itu dikatakan Najmul, mengingat fenomena bahwa sungai tidak hanya sebagai tempat mengalirnya air, namun juga dimanfaatkan oleh sebagian masyarakat dalam budidaya komoditi kangkung.

“Sungai ini juga sebagai sumber kehidupan masyarakat. Kangkung yang kita makan setiap hari itu juga dari sini,” ungkapnya.

Menurutnya, pembersihan sungai Sokong merupakan bentuk kepedulian pemerintah kaitannya dengan mengantisipasi bencana. Sebab umpama jika sungai tidak dibersihkan tatkala intensitas hujan tinggi dan air meluap maka banjir bisa saja terjadi. Terlebih lagi sungai Sokong dirasa menjadi ikon lantaran posisinya yang berada ditengah kota oleh karenanya kebersihannya pun juga harus diperdulikan.

“Maka dengan dibersihkan ini kita membantu memulihkan ekonomi masyarakat. Kalau sudah dilakukan pembersihan ketika hujan dan air meluap, Insyaallah masyarakat tidak akan terganggu,” katanya.

“Jangan buang sampah di sungai karena kita sudah siapkan tempat pembuangan sampah di darat tolong itu dimanfaatkan. Kalau kita tetap buang sampah di sungai maka banyak orang yang dirugikan,” tutupnya.

Pembagian alat pembersih kepada warga, untuk pembersihan sungai Sokong
Sementara itu, Kepala DLHPKP Lombok Utara Zaldy Rahardian menjelaskan, kegiatan ini melibatkan sekitar 300 masyarakat yang berada di lima dusun desa Sokong. Di antaranya dusun Majalangu, dusun Karang Raden, dusun Karang Langu, dusun Karang Pande, dan dusun Karang Nangka. Menerapkan sistem padat karya, masyarakat berbondong-bondong turun ke sungai untuk mengangkut sampah yang ada di bawah pun di pinggiran sungai. Normalisasi ini sendiri dilakukan selama lima Minggu dengan dibantu alat berat oleh dinas yang ia pimpin.

“Jadi bisa dilihat, beginilah keadaan sungai kita. Minimal nanti ini bisa bersih dan kegiatan ini melibatkan Kadus dan Kades supaya mereka juga bisa berperan aktif,” jelasnya.

Sungai Sokong idealnya bisa dijadikan representasi bak area singgah atau pun lokasi wisata. Maka itu langkah pertama yang dilakukan yakni dengan membersihkan lebih dulu sehingga masyarakat yang datang atau yang berada disekitar lokasi merasa nyaman. Selanjutnya, dinas teknis seperti PUPR atau Disbudpar Lombok Utara harus berperan aktif untuk menangkap peluang tersebut sehingga objek-objek wisata di daerah tidak terkesan itu-itu saja.

“Memang dahulu sempat ditata oleh PUPR tapi  hancur karena gempa, itu kita maklumi. Sebetulnya di sini sangat bagus paling tidak jadi tempat singgah. Nanti kita lakukan review untuk wisata atau bagaimana,” pungkasnya. (sat) 

Posting Komentar

0 Komentar